Jakarta, CNN Indonesia –
Otto Cornelis atau OC Kaligis, usai dua kali diinterogasi Kejaksaan Agung sebagai saksi dugaan konspirasi kriminal yang membebaskan Ronald Tannour, angkat bicara. Dia membantah terlibat dalam kasus ini.
Ia mengatakan, diminta memberikan keterangan karena aparat menemukan tulisan “OC Kasasi 5 M” saat menggeledah kantor tersangka Lisa Rahmat, pengacara Ronald Tannour.
Selasa (26/11), detikcom berkata, “Jadi saya tidak ada kaitannya dengan (korupsi hakim) di Surabaya. Hubungannya (hanya) dengan Lisa Rahmat.”
OC Kaligis kemudian mengungkapkan, naskah-naskah tersebut merupakan upaya untuk merusak penilaian Lisa Rahmat yang saat itu sedang membela kliennya.
Kaligis mengatakan, saat itu dirinya membuat laporan dan menggugat nasabah Lisa Rahmat dengan alasan tidak membayar sejumlah uang senilai Rp 10 miliar.
OC Kaligis berkata, “Ternyata pengacara Isidorus di Jakarta Utara adalah Lisa Rahmat. Jadi saya tahu Lisa biasanya ‘bermain’ di pengadilan dan saya bilang kalau bukti saya cukup, saya pasti kalah.”
“Di Jakarta Utara (PN) saya memberikan bukti dan hakim mengatakan kami tidak akan mempertimbangkan bukti tersebut dan saya tidak heran mengatakan itu,” imbuhnya.
Kalikis pun menggugat hakim tersebut ke Mahkamah Agung setelah mendengar dukungannya. Pada tingkat banding dalam kasus Lisa Rahmat.
“Saya bilang ke MA, ada hakim yang mengadili kasus saya lewat Isidore dan pengacaranya Lisa Rahmat ‘bermain-main’. Saya bilang. Kenapa tidak bilang saya kalah?” jelasnya.
Sebelumnya, terkait pemeriksaan, Kepala Pusat Penerangan Hukum Harli Siregar mengatakan, OC Kaligis pertama kali diwawancarai pada Senin (25/11).
Kalikis diinterogasi bersama para tersangka, mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar dan putra Gubernur RBP. Selasa (26/11) OC Kaligis kembali diwawancarai.
Harli Siregar kemudian menjelaskan, penyidikan masih terus berjalan karena penyidik masih harus mendalami lebih lanjut apa yang diketahui OC Kaligis soal kasus tersebut.
(Tim/Chris)