Jakarta, CNN Indonesia —
Pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024 dianggap sebagai perlawanan terakhir Partai Demokrat melawan Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.
PDIP mendukung duet Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Sedangkan Jokowi dan Prabowo sama-sama mendukung Ahmed Lusi-Taj Yassin.
Lutfi Taj Yassin menjadi salah satu calon daerah unggulan yang dihadapi Joko Widodo setelah mundur dari jabatan presiden. Baru-baru ini, pasangan #2 mendapat dukungan dari Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengajak masyarakat Jawa Tengah memilih Luthfi-Taj Yasin. Prabowo yakin jagoannya bisa memimpin Jawa Tengah.
Di sisi lain, Ketua Umum PDIP Mekawati Soekarnoputri langsung melakukan konsolidasi kader Banteng di Semarang beberapa waktu lalu. Megawati didampingi putrinya dan Ketua Partai Demokrat Puan Maharani.
Ali Rif’an, Direktur Proses Penyidikan Indonesia (ASI), menilai Pilgub Jateng bukan sekedar pertarungan tiga kekuasaan presiden. Ia mengatakan, Pilgub Jateng kali ini menjadi kampanye terakhir Partai Demokrat mempertahankan “pagar sapi”.
Ali mengatakan, setelah kalah dalam pemilu presiden lalu, Partai Rakyat Demokratik akan mati-matian melindungi wilayah tersebut karena itu adalah basis elektoral mereka. Apalagi melihat rekam jejak calonnya yang tak pernah kalah meski dianggap tidak populer.
“Tapi kalau Lusfi misalnya kalah di Pilgub Jateng kali ini, maka bullpen luar biasa akan runtuh,” ujarnya.
Ali memperkirakan bahwa pertarungan antara kedua kubu di masa depan akan bergantung pada seberapa baik mereka dapat menarik sejumlah besar pemilih yang masih ragu-ragu. Survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa pemilih yang belum menentukan pilihan di Jawa Tengah mencapai 43,1%.
Ali meyakini pertarungan Andika Hendy dan Lusfi-Taj Mahal ke depan bukan hanya pertarungan pengaruh, tapi juga ditentukan oleh beberapa faktor lain seperti filosofi dan diferensiasi.
Jadi, pertarungannya bukan hanya pertarungan pengaruh, tapi juga pertarungan ide dan diferensiasi. Proyek apa yang otentik dan membumi akan menarik 40 persen masyarakat, ”ujarnya.
Nilai strategis Jawa Tengah juga sangat tinggi. Jika menang, Andika berpotensi mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2029.
“Ada tanda-tanda kemenangan di Andika akan membahayakan Presiden Prabowo di tahun 2029. Kemenangan di Andika bisa menjadi tandingan bagi Prabowo Subianto,” kata Ali.
Lanjutkan ke halaman berikutnya…