Jakarta, CNN Indonesia —
Sekjen PBSI Ricky Soebagdja menjelaskan alasan pemain pelatnas bisa berlaga di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2024.
Kejurnas PBSI 2024 tidak hanya mempertandingkan nomor individu yang mempertandingkan juniornya, namun juga akan mempertandingkan 16 klub yang diperkuat pemain binaan nasional.
“Ya kita tahu Kejurnas ini, karena saya sendiri yang mengalaminya, menjadi sebuah kebanggaan bagi klub-klub dengan harapan para pemain pelatnas bisa tampil membela klub yang masih menjalani pelatnas. Jadwal latihan tidak bisa diganggu gugat, namun dalam “Saatnya memberikan kontribusi kepada klub dan juga memberikan izin,” jelas Ricky dalam jumpa pers jelang Kejurnas 2024.
“Kami tahu persis bagaimana klub-klub ini ingin menggaet atlet, melindungi atlet, saya kira itu bisa dimaklumi, kami menghargai betapa bangganya klub-klub ini bergabung atau memulangkan para pemain pelatnas ini ke klubnya masing-masing,” ujarnya. Mantan andalan Indonesia di sektor ganda putra.
Ricky juga menjelaskan, ada pengecualian bagi atlet pelatnas yang lolos ke World Tour Finals. Sehingga Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi tidak bisa membela klubnya masing-masing di Kejurnas.
“Sekali lagi, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap klub. Karena ini kebanggaan klub, tapi kami mohon ada kebijakan dan diskusi dengan pelatih. Jadwal satu sudah dekat. Bahkan tanggal 8 harusnya ada [ China ] ] untuk “Para atlet sudah lolos ke putaran final turnamen dunia,” jelas Ricky.
Sementara itu, dalam keterangan PBSI, Ricky menjelaskan, kehadiran pemain pelatnas di Kejurnas akan meningkatkan gengsi pertandingan sehingga semakin menarik, sengit, dan seru.
Beberapa atlet bulu tangkis ternama Indonesia yang dipastikan mengikuti Kejurnas adalah Hendra Setiawan, Marcus Fernaldi, Chico Aura Dwi Wardoyo, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Putri KW, Leo Rolly Carnando, Bagas Maulana, Daniel Marthin, Dejan Ferdinansyah . , Rinov Rivaldy, Lisa Ayu Kusumawati, Siti Fadia Silva Ramadhanti, Gloria Emanuelle Widjaja.
Sementara Kejurnas Muruah sebagai ajang pencarian bakat-bakat muda masih tetap dilestarikan.
“Mereka juga memantau para atlet khususnya junior, apa potensinya, menurut saya di antara peserta junior ada remaja-remaja terbaik di daerah dan klub masing-masing. Tentunya ini menjadi momen penting bagi para peserta sirkuit nasional yang akan mengakhiri Kejurnas ini, kata Ricky.
Jadi saya kira pengawasan terhadap para taruna itu sangat penting bagi para atlet di Pelatnas dalam hal regenerasi di semua sektor, kata peraih medali emas Olimpiade 1996 itu.
(perut/perut)