Jakarta, CNN Indonesia.
PT Shell Indonesia membantah kabar akan menutup seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.
Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar mengenai rencana Shell menutup seluruh SPBU di Indonesia tidak benar, kata Vice President Corporate Relations Susi Hutapea di Jakarta, Minggu (24/11), dikutip Antara.
Susi mengatakan, selama ini Shell fokus pada operasional SPBU. Namun, perseroan enggan berkomentar lebih jauh mengenai spekulasi pasar.
“Kami tidak akan mengomentari spekulasi yang terjadi di pasar. Shell Indonesia terus fokus mengoperasikan SPBU untuk pelanggan kami,” jelasnya.
Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Nasional (Aspermigas) mendengar kabar rencana Shell Indonesia menutup seluruh SPBU di Indonesia.
Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal mengaku mendengar rumor tersebut beberapa pekan lalu.
“Kalau dibilang pernah dengar ya, pernah dengar beritanya (penutupan Shell). Jadi, itu beberapa minggu yang lalu. Jadi ini tebakan saya, tapi sebenarnya bisnis BBM, khususnya distribusi BBM, SPBU susah kenapa di Indonesia “karena sekarang dikuasai Pertamina,” kata Moshe seperti dikutip detikcom.
Dalam laporan Transisi Energi 2024, Shell menyatakan akan menutup 1.000 SPBU pada tahun 2025 sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi.
“Kami berencana melakukan penjajakan di 500 lokasi bersama Shell (SPBU), termasuk perusahaan patungan, setiap tahunnya pada tahun 2024 dan 2025,” tulis Shell dalam laporan yang diterbitkan Maret lalu.
Berdasarkan informasi yang ada di situs resmi Shell, perusahaan energi dan petrokimia global itu memiliki sekitar 47 ribu titik penjualan minyak bumi di dunia. Mereka mempekerjakan 103 ribu orang di lebih dari 70 negara.
Di Indonesia, Shell saat ini memiliki pabrik bahan bakar di Marunda, Jakarta, untuk mendukung bisnis hilirnya dan depo bahan bakar di Gresik, Jawa Timur, dengan 170 SPBU yang beroperasi.
(sfr/sfr)