
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Tenaga Kerja, Migrasi dan Energi DKI Jakarta mencatat jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jakarta sebanyak 14.501 orang sejak awal tahun hingga saat ini pada bulan November.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Migrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, sebagian besar PHK terjadi di sektor padat karya seperti industri garmen.
Hari di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, dikutip detikcom, Kamis mengatakan: “Ya, terutama di sektor padat karya. Yang jelas industri makanan dan minumannya bagus, lalu otomotifnya bagus.” 21 November).
Hari mengatakan, pihaknya terus berupaya agar pekerja yang di-PHK bisa kembali bekerja. Salah satunya melalui pelatihan dan penyelenggaraan bursa kerja.
Karyawan yang terlatih juga dapat pindah ke industri yang tetap stabil, seperti otomotif. Setelah mendapatkan pelatihan dan memperoleh keterampilan serta sertifikasi, pekerja diharapkan dapat kembali bekerja.
“Tentu saja, kalau dulu dia yang kena PHK, waktu dia kerja padat karya, produksi garmen, ya kita bisa ajari dia mau ganti mobil atau tidak, pendingin. nanti, katanya.
Kementerian Ketenagakerjaan mencatat 64.288 pekerja menjadi korban PHK di Indonesia. Jakarta menjadi provinsi yang paling banyak melakukan PHK, sekitar 14.501 pekerja. Lalu ada Jawa Tengah dengan 12.492 pekerja dan Banten dengan 10.702 pekerja.
(Fby/Agustus)