Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil tujuh guru besar dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam pemilihan calon menteri selama dua hari terakhir.
Nama-nama beberapa profesor ini memang sudah dikenal di dunia politik. Misalnya, pasca reformasi, Yusril Ihja Mahendra menduduki beberapa jabatan pemerintahan.
Yang lainnya terkenal di dunia akademis. Bahkan, ada pula yang aktif di dunia pendidikan luar negeri. Yusril Ihja Mahendra
Yusril Ihja Mahendra adalah Guru Besar Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Diangkat sebagai Profesor pada tahun 1998.
Selain mengajar, ia juga bekerja sebagai pengacara. Yuzril dikenal sebagai juru bicara dekat pemerintahan Jokowi. Ia pernah menjadi pengacara Jokowi dan Maruf Amin dalam perselisihan hasil Pilpres 2019.
Aktif di dunia politik sejak berakhirnya Orde Baru. Yusril mencalonkan diri sebagai presiden di MPR pada masa transisi kepemimpinan di era reformasi. Namun, ia mengundurkan diri karena tekanan dari politisi senior seperti Amien Rais.
Yusril menempuh berbagai periode pemerintahan Malang. Ia akan memimpin Partai Bulan Bintang (PBB) hingga pemilu serentak 2024.
Usai bertemu dengan Prabowo pekan ini, ia mengaku diminta menjadi Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Abdul Muti adalah dosen dan guru besar di Fakultas Tarbiya, Fakultas Keguruan dan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sayrif Hidayatullah Jakarta. Ia dikukuhkan sebagai guru besar pada tahun 2020.
Mutti dikenal sebagai Muhammadan. Beliau menjabat Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah hingga tahun 2027.
Muti nyaris masuk kabinet Presiden Jokowi untuk periode keduanya. Saat itu, Muthi diangkat menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Departemen. Padahal, nama Abdul Mutti sudah masuk dalam daftar pejabat yang akan dilantik di Istana.
Namun, dia memutuskan untuk menolak tawaran tersebut pada menit-menit terakhir. Ia merasa bukan orang yang tepat untuk menempatkan Stella Christie pada posisi tersebut
Stella Christie adalah psikolog kognitif terkenal secara internasional. Sejak 2018, beliau menjabat sebagai Associate Professor di perguruan tinggi tersebut.
Pada tahun 2018, Stella memegang posisi serupa di Swarthmore College di Amerika Serikat.
Lulus dari Universitas Harvard. Ia kemudian menyelesaikan studi master dan doktoralnya di Northwestern University.
“Saya ilmuwan ilmu kognitif, yaitu tentang cara kita berpikir, tentang otak, bagaimana pikiran menentukan manusia, hewan, dan AI. Jadi ilmu saya interdisipliner,” kata Stella usai bertemu dengan Prabowo.
Faujan
Fausan Muhammadiyah adalah Guru Besar Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Malang (UMM). Ia juga menjabat Rektor UMM pada tahun 2020 hingga 2024.
Fausan terjun ke dunia politik pada Pilpres 2024, di mana ia menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Satrio Somantri Brodjongoro merupakan ahli di bidang teknik mesin. Beliau aktif sebagai dosen tamu bidang teknik mesin di Universitas Teknologi Toyohashi dan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jepang.
Satrio meraih gelar PhD di bidang Teknik Mesin dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Setelah mendapatkan gelar tersebut, ia kembali ke negara asalnya dan mengajar di ITB.
Satyo dikenal menerapkan proses evaluasi diri dalam dunia pendidikan. Ia juga berkontribusi dalam reformasi sistem pendidikan dengan mendirikan Badan Hukum Milik Negara (BHMN) di awal tahun 2000-an. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirsen Dikti).
Saat ini beliau menjabat sebagai Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2018-2023. Ia juga anggota Komisi Sains Teknik
Atip Latipuliat adalah Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Sejak tahun 2018, beliau menyandang pangkat Profesor.
Menyelesaikan pendidikan sarjana hukum di Unpad. Beliau memperoleh gelar Master dan Doktor dari Monash University, Australia.
Beliau memperoleh pengalaman dan ilmu dari The Hague Academy of International Law di Belanda; PBB; dan Institut Kelautan Internasional, India.
Yasirli
Nama terakhir dalam daftar ini adalah Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Lulus dari Teknik Industri ITB
Yasirli menyelesaikan Magister Teknik dan Manajemen Industri di ITB. Ia kemudian menyelesaikan studi doktoral di Virginia Tech di Amerika Serikat.
Pada tahun 2022 ia menerima 100 tokoh K3 Indonesia. Ia juga menerima Penghargaan IEOM untuk Profesor Terbaik dalam Faktor Manusia & Ergonomi 2021 (Masyarakat Teknik Industri dan Manajemen Operasi).
Yasirli sempat dikabarkan menjadi Menteri Ketenagakerjaan (Menakar) di kabinet Prabowo-Gibran. Dia dinominasikan oleh P.K.S. (dhf/tidak)