Jakarta, CNN Indonesia —
Korea Utara disebut akan mengirimkan artileri, peluncur roket, dan pasukan tambahan ke Rusia untuk menyerang Ukraina.
Informasi tersebut disampaikan oleh anggota parlemen Korea Selatan (Lee Sung-kwon) setelah mendapat informasi dari Badan Intelijen Nasional/NIS.
“[NIS] telah mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah mengirimkan meriam 170mm dan roket jarak jauh 240mm [ke Rusia],” kata Lee pada Rabu (21/10), menurut AFP.
Lee juga mengatakan bahwa Korea Utara juga mengirimkan personel tambahan untuk mengoperasikan dan memelihara senjata tersebut.
Ia menambahkan, senjata tersebut bukan bagian dari persenjataan konvensional Rusia sehingga memerlukan personel khusus dari Korea Utara. Namun Lee tidak merinci jumlah pasti tambahan personel yang dipekerjakan pemerintahan Kim Jong Un.
Menurut Lee, sejauh ini, sekitar 11.000 tentara Korea Utara ditempatkan di wilayah Kursk barat Rusia dan berpartisipasi dalam perang tersebut.
Dia berkata, “Mereka ditugaskan ke Angkatan Udara dan Angkatan Laut Rusia, yang sedang menjalani pelatihan taktis dan respons.
“Beberapa dari mereka ikut serta dalam perang,” kata Lee.
Karena kehadiran mereka, NIS yakin ada warga Korea Utara yang menjadi korban perang di Ukraina, katanya.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi yang disampaikan Korea Utara maupun Rusia mengenai pasukan Kim Jong Un.
September lalu, Rusia dan Korea Utara sepakat menandatangani perjanjian pertahanan bertajuk “kerja sama strategis komprehensif”. Dalam perjanjian ini telah diatur pertahanan bersama jika terjadi agresi terhadap negara mana pun.
Sebagian besar pengamat berpendapat bahwa perjanjian ini akan semakin memperkuat hubungan antara Rusia dan Korea Utara. (isa/bac)