Jakarta, CNN Indonesia –
Peningkatan nilai tambah sebesar 12 persen pada tahun depan berpotensi menaikkan harga kendaraan murah baru (LCGC) menjadi Rp 200 juta. Harga LCGC diatur pemerintah agar ramah di kantong masyarakat.
Pada tahun 2025, industri otomotif Tanah Air akan menghadapi banyak tantangan, seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (TVA) menjadi 12%. Larangan tersebut belum termasuk ketentuan tambahan pajak kendaraan yang akan mulai berlaku awal tahun depan.
“Tahun depan PPNnya naik. Diharapkan mobil seperti Calya-Agya naik menjadi 17 juta rupiah sehingga harganya (mobil LCGC) mencapai 200 juta rupiah,” kata salah satu dealer di booth GJAW 2024 di BSD, Tangerang, dilansir detik Selasa ( 3)./12)
Model LCGC termahal, Agya G dan Calya G, dijual seharga R190 juta on the road. Berdasarkan situs resmi Toyota, jika ditambah PPN 12 persen maka harganya akan naik puluhan juta rupee.
Ini belum termasuk PPN sebesar 12 persen. Industri otomotif juga akan “terjebak” dengan Opsen yang berlaku mulai 5 Januari 2025. Opsen merupakan pajak tambahan yang dikenakan pemerintah daerah atau kota atas harga mobil baru.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menekankan penjualan kendaraan roda empat dan lainnya Di Indonesia pada tahun 2025 berpotensi berubah menjadi 500.000 jika diperhitungkan dan disepakati 12% PPN.
Untuk informasi Anda Penjualan mobil terburuk dalam 10 tahun terakhir terjadi pada masa pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
“Kalau diterapkan, pemotongannya akan sangat parah. Tahun ini saja kita sesuaikan targetnya dari 1 juta menjadi 850.000. Kalau ada pajak dan PPN 12% kita sama seperti saat pandemi, 500.000,” Sekda kata Jenderal Kukuh Kumara Dikatakan pada Senin (25/11)
Pada 2024, Gaikindo memperkirakan penjualan mobil hanya mencapai 850.000, meski direvisi dari 1 juta. Jumlah penjualan mobil tertinggi di Tanah Air terjadi pada tahun 2013 sebanyak 1,2 juta kendaraan.
(grup/mikrofon)