Jakarta, CNN Indonesia —
Calon Gubernur Nomor Urut 3 Provinsi Jawa Timur Dr Rismaharini atau Risma mengunjungi kawasan eks Dolly, Sabtu (11/9). Kedatangan Risma disambut baik warga.
Sebab, kehadiran Risma membawa kembali semangat perubahan yang telah dicanangkannya saat menjabat Wali Kota Surabaya.
Bahkan salah satu warga, Bu Romula mengaku bersyukur dan bahagia bisa bertemu kembali dengan Risma. Ia menilai Rishma adalah pahlawan bagi peningkatan kesejahteraan warga eks desa lokal Dolly.
“Kami di sini tidak akan pernah melupakan jasa Ibu Risma. Beliau tidak hanya menghentikan lokalisasi ini tetapi juga memberikan kami kesempatan untuk hidup lebih baik,” kata Ibu Romulla.
“Banyak masyarakat yang sudah bisa kembali mendapatkan pekerjaan yang layak, menjadi wirausaha, bahkan anak-anaknya bisa bersekolah dengan dukungan negara. Rasanya seperti mendapat kehidupan baru,” kata Bu Romula.
Bagi warga eks warga Dolly, Risma tak hanya menjadi pemimpin, tapi juga pelindung dan penyelamat yang membantu mereka pulih dari masa sulit.
Sempat menjadi beban, lokalisasi berubah menjadi industri yang lebih positif yang menawarkan berbagai peluang usaha dan ruang untuk mewujudkan potensi masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Lisma yang didampingi Anggota DPR RI Novita Hardini dan Willy Salim, Vilmey, Stanley, Laravidi didampingi influencer muda seperti Lala Widdy dan Ben Saputra kembali menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan pengentasan kemiskinan di Jawa Timur. .
Ia mengatakan keberhasilan Surabaya merupakan langkah awal pembuktian kemungkinan perubahan di Jatim. Hal ini juga berlaku pada sektor-sektor yang telah menghadapi banyak tantangan di masa lalu.
“Saya melihat langsung bagaimana warga eks Dolly kini bisa mandiri dan semakin sejahtera. Ini yang ingin saya bawa ke seluruh Jatim,” kata Risma dalam sambutannya kepada warga.
Risma mengatakan jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur, ia akan fokus pada proyek pengentasan kemiskinan di seluruh pelosok provinsi.
Ia meyakini tantangan pengentasan kemiskinan harus dijawab dengan tindakan praktis yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan sekadar kata-kata.
Risma meyakini pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup dapat dicapai dengan memberikan dukungan penuh kepada masyarakat dan menjadikan mereka mandiri secara finansial.
Selain mengentaskan kemiskinan, Risma juga menekankan pentingnya investasi di bidang pendidikan sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk menciptakan “generasi emas” di Jawa Timur.
Bagi Risma, pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan. Ia mengungkapkan rencananya untuk memastikan seluruh anak di Jawa Timur memiliki akses terhadap pendidikan yang layak, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Saya berharap dapat melahirkan generasi yang tidak hanya terpelajar tetapi juga terampil. Kita pastikan anak-anak Jatim mendapatkan pendidikan terbaik dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ujarnya.
“Kalau mereka mendapat pendidikan yang baik, masa depan mereka akan lebih cerah. Inilah yang saya sebut sebagai generasi emas,” tuturnya.
Risma juga menyatakan, rencana pendidikan generasi muda tidak hanya harus mencakup pendidikan formal, tetapi juga pekerjaan dan kewirausahaan. Dengan begitu, generasi muda Jawa Timur bisa bersiap menghadapi dunia kerja atau memulai perusahaan sendiri.
Risma ingin memastikan bahwa seluruh calon lulusan sekolah di Jawa Timur tidak hanya bisa mengandalkan lapangan kerja yang ada, namun juga memiliki keterampilan untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain.
Kunjungan Risma ke bekas kota Dolly itu menambah optimisme warga, terutama mereka yang merasakan manfaat langsung dari kebijakan ramah rakyat yang diambilnya saat menjabat Wali Kota Surabaya.
Harapan semakin besar agar program-program pro rakyat ini terus berlanjut, menunggu janji Risma untuk berkomitmen sepenuh hati terhadap pembangunan Jatim. (inci/inci)