Jakarta, CNN Indonesia —
Sehnzen, produsen mobil BYD yang berbasis di Tiongkok memulai bisnisnya bukan dengan membuat mobil listrik, melainkan membuat baterai untuk ponsel lama Nokia dan Motorola.
General Manager Divisi Penjualan Mobil BYD Asia Pasifik Liu Xueliang menjelaskan bagaimana perusahaan ini dimulai. Ia mengatakan BYD memproduksi baterai untuk merek ponsel yang pernah mendominasi pasar global sekitar 30 tahun lalu.
“BYD mengawali kerjasamanya di industri ponsel dengan Motorola dan Nokia, yang membawa pengakuan kedua merek tersebut kepada BYD di dunia smartphone. Pada masa kejayaan Nokia, BYD juga berhasil meraih pangsa pasar lebih dari 30 persen,” Liu berkata dalam. Kantor pusat BYD, Shenzhen, China, Rabu (27/11).
BYD saat ini menjadi salah satu produsen mobil listrik terbaik di pasar global. Produk yang ditawarkan berkisar dari kelas menengah hingga kelas mewah.
Bahkan mobil besutan BYD memiliki keunggulan dari segi fitur, teknologi, harga lebih murah, dan daya jelajah lebih jauh.
Dalam kunjungan media otomotif Tanah Air ke kantor pusat BYD, pihak perusahaan berbagi sejarah berdirinya perusahaan. Tak hanya merakit baterai, BYD juga sebelumnya memproduksi cover ponsel untuk berbagai merek China.
Perusahaan juga memproduksi mobil secara mandiri, mulai dari mesin, bodi, interior hingga komponen kecil.
Panduan galeri BYD menyebutkan, hanya komponen seperti ban dan baut yang bersumber dari pihak ketiga.
Kini BYD tercatat telah memproduksi 10 juta unit kendaraan listrik sejak menginjakkan kaki di industri otomotif global.
“Dalam uang kertas 10 juta ini, BYD mendapat kontribusi dari pasar Indonesia dan Malaysia. Pendaftaran di kedua pasar ini menembus 22.000 unit dalam waktu singkat,” kata Liu.
BYD sudah mulai menjual mobil listrik di Indonesia sejak Juni, dan pada kuartal I 2025 merek turunannya, Denza, juga akan diboyong ke Tanah Air.
Model Denza yang akan diboyong adalah MPV serba listrik, D9. Mobil berbentuk kotak dan mewah ini akan menyaingi penjualan Toyota Aplhard, Vellfire, dan Lexus LM300H.
“BYD berharap merek Denza dapat segera menjadi angin segar di Malaysia dan Indonesia serta menciptakan sejarah baru di kedua pasar tersebut,” kata Liu. (bisa/agama)