Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan mengumumkan serangkaian kebijakan fiskal, termasuk industri otomotif, pada pekan depan.
Pengumuman tersebut juga mencakup keputusan kenaikan PPN sebesar 12 persen dan pemberian insentif kepada pelaku usaha pada tahun 2025.
“Tahun ini ada PPnBM untuk industri otomotif, lalu ada DTP PPN untuk perumahan. Sekarang masih dalam tahap finalisasi, dalam waktu seminggu akan kami umumkan untuk tahun depan,” kata Airlangga Hartarto, Selasa (3/12). di malam hari. .
Ia juga mengatakan sejumlah insentif baru bagi industri padat karya akan diumumkan, serta penyesuaian insentif terkait revitalisasi mesin.
Menurut Airlangga, rangkaian insentif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pemain lama industri padat karya dalam negeri agar tidak kalah dengan pemain industri padat karya baru yang didukung penanaman modal asing.
“Karena industri padat karya baik itu sepatu, furnitur, lalu pakaian juga banyak yang baru. Nah, yang baru itu sebagian besar modal asing,” ujarnya.
Insentif yang akan diberikan akan fokus pada penguatan bisnis. Namun tidak menutup kemungkinan, selain bantuan sosial (bansos), juga terdapat insentif untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
“Daya beli masyarakat sudah ada bansos. Jadi tentu akan kita lihat lagi (apabila diperlukan insentif lain),” ujarnya, dilansir Antara.
Sebelumnya, Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM No. 1 Tahun 2024 tentang Pedoman dan Tata Kelola Pemberian Insentif Impor dan/atau Penyediaan Kendaraan Bermotor Listrik Roda Empat Dalam Rangka Percepatan Penanaman Modal.
Aturan ini merupakan revisi dari Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Nomor 6 Tahun 2023. Ketentuan baru ini memberikan keringanan terhadap impor mobil listrik dan CKD di Indonesia.
(kaleng/mikrofon)