Jakarta, CNN Indonesia —
Selama akhir pekan, Israel memblokir sebuah pesawat Iran yang dicurigai membawa senjata untuk milisi Hizbullah Lebanon melalui Suriah.
Jet tempur Angkatan Udara Israel mencegat pesawat Iran di wilayah udara Suriah pada Sabtu (30/11) dan Minggu (12/1).
Sumber pertahanan mengatakan Israel juga meminta pesawat Iran untuk berbalik arah. Mereka menurutinya, seperti dikutip Times of Israel.
Pada hari Sabtu, pesawat tempur Israel mencegat truk dan ratusan pesawat yang membawa rudal dan komponen lainnya. Kendaraan ini meninggalkan Iran menuju Suriah.
Israel mengklaim tindakan ini merupakan upaya untuk mencegah senjata Iran mencapai Hizbullah setelah menyetujui gencatan senjata pada pekan lalu.
Times of Israel melaporkan bahwa pasukan Zionis telah memaksa beberapa pesawat Iran untuk mundur dalam beberapa bulan terakhir karena dicurigai membawa senjata untuk Hizbullah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan akan terus berusaha mencegah transfer senjata ke Lebanon selama gencatan senjata.
Berdasarkan gencatan senjata yang disepakati, Israel akan melakukan semua operasi militer ofensif terhadap sasaran-sasaran Lebanon, termasuk sasaran sipil, militer atau negara lainnya di wilayah Lebanon melalui darat, udara atau laut.
Berdasarkan perjanjian tersebut, orang yang bertanggung jawab mengendalikan masuk dan keluarnya senjata dari Lebanon sebenarnya adalah pemerintah sementara negara tersebut.
Perjanjian tersebut juga menyebutkan bahwa Israel dan Hizbullah dapat saling menyerang jika keamanan dan kedaulatan negara terganggu.
Israel telah berulang kali menyerang Lebanon dalam beberapa hari terakhir. Hizbullah kemudian merespons. Berdasarkan data, pasukan Zionis melakukan 54 pelanggaran gencatan senjata.
Tiga jam sebelum gencatan senjata, Israel juga menghancurkan jalan Suriah menuju Lebanon, yang biasanya digunakan untuk mengirim senjata ke Hizbullah.
(isa/rds)