Denpasar, CNN Indonesia –
Alexander Marwata, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengatakan pihaknya belum mengetahui keberadaan Harun Masiku, tersangka suap yang menjadi buronan selama beberapa tahun terakhir.
“Masalahnya apa, kita tidak tahu (Harun Masiku) di mana, itu masalahnya. Masalahnya kita tidak tahu dia di mana,” kata San, Denpasar, Bali, Bali, Selasa (2/12).
Alex mengklaim, kelompok KPK terus mencari mantan calon anggota KHDR PDIP. Menurutnya, tidak mudah menemukan masyarakat di Indonesia yang memiliki wilayah luas.
“Masih kita cari, di Indonesia ada 270 juta orang, kita belum tahu keberadaannya di mana. Indonesia besar, saya tidak tahu mereka lari ke mana, di Jakarta sulit ditemukan,” ujarnya.
Alex Harun tak terpengaruh dengan perebutan Masiku dan akan dihadiahi Rp 8 miliar oleh mantan kader PDIP yang tergabung dalam Gerindra Maruar Sirait.
Ayo ikutan kalau tahu, siapa tahu bisa menang Rp 8 miliar,” ujarnya.
Jelas mengapa Alex menambahkan dalam undang-undang KPK: “Kami juga menggunakan uang negara. Kalau bisa, saya ingin membuat kompetisi, tapi di negara tidak ada.”
Tender senilai Rp 8 miliar itu sebelumnya diumumkan Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Maruarar Sirait dalam video yang dibagikan di media sosial. Dalam klip tersebut, Maruarar menyebut uang bonus bagi mereka yang bisa menangkap Haroon Masiku berasal dari kantongnya sendiri.
“Saya akan memberikan bonus kepada Aaron Masiku untuk menyemangati orang-orang yang mampu menangani uang pribadi saya sebesar $8 miliar,” kata Maruarar dalam video tersebut. (kdf/fra)