Jakarta, CNN Indonesia –
Partai berkuasa yang mendukung Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam pemilu, Partai Kekuatan Rakyat, menyerukan pengunduran diri organisasi tersebut karena kisruh darurat militer.
Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat Han Doong Hon meminta Yoon untuk meninggalkan partai yang dipimpinnya, namun partainya menolak upaya untuk memakzulkan Yoon di parlemen.
“Kami menyerukan presiden untuk mengundurkan diri dari partai,” kata Han kepada media, Kamis (12 Mei), seperti dikutip AFP.
Kemudian dia berkata, “Partai kami tidak berusaha melindungi darurat militer yang tidak konstitusional dari presiden.”
Han belum mengomentari sidang pemakzulan terhadap Yoon yang diajukan oleh oposisi di majelis rendah. Namun, Partai Kekuatan Rakyat sudah menyatakan akan menolak mosi pemakzulan yang diajukan oposisi.
Kwak Kyu Taek, juru bicara Partai Kekuatan Rakyat, menyebut usulan pemakzulan itu “tidak dapat diterima.”
Aturan Korea Selatan menyatakan bahwa mosi pemakzulan dapat disetujui jika 200 anggota parlemen menyetujuinya.
Partai oposisi, dalam hal ini Demokrat, memperoleh 176 kursi dan Partai Kekuatan Rakyat memperoleh 108 kursi.
Jika seluruh 108 anggota partai yang berkuasa di parlemen menolak mosi tersebut, pemakzulan Yoon bisa gagal.
Yoon telah menjadi sorotan sejak dia mengumumkan darurat militer untuk pertama kalinya dalam 44 tahun pada Selasa malam. Dewan dan warga menolak status ini.
Yoon lalu mengeluarkannya. Namun warga mengimbau agar ia berhenti karena dianggap telah menimbulkan kegaduhan masyarakat. (isa/pajak)