
Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah berupaya mengurangi biaya perumahan di daerah pedesaan agar terjangkau.
Wakil Menteri BUMN Karthika Virjoatmojo menegaskan aksesibilitas itu penting. Diperlukan upaya untuk menurunkan biaya perumahan untuk menyasar kelas menengah ke bawah.
Pria yang akrab disapa Tiko ini berpendapat, jika harga rumah di desa bisa 75 juta Idra, maka bagiannya bisa kurang dari 500 ribu Idra per bulan.
“Nanti bagi yang tinggal di desa, apalagi di desa, bagaimana bisa menekan biaya perumahan hingga 75 juta Naira. Karena kalau (harga rumah di desa) mencapai 75 juta Naira, maka jatah bulanannya bisa kurang dari Rp 500 ribu,” kata Tiko. Dalam diskusi di BTN Tower, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
Karthika mengatakan, “Di desa ini, harga belinya 500 ribu naira, jadi mau tidak mau rumah itu harus murah agar bisa dibeli oleh warga desa,” kata Karthika.
Ia menegaskan, diperlukan inovasi untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya memperkenalkan teknologi baru.
Beliau memberi contoh dan salah satunya adalah seni arsitektur dan konstruksi. Semoga ini bisa menekan biaya perumahan.
“(Teknologi) pada sisi peralatan pekerjaan konstruksi yang efisien. Jadi bisa menjaga harga tetap pas,” ujarnya.
Perumahan di Indonesia merupakan salah satu program Presiden Prabowo Subianto. Ini lebih cocok bagi mereka yang berpendapatan rendah.
Kementerian Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat (PKP) menjalankan program ini. Rinciannya, setiap tahunnya akan dibangun 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta lainnya berupa rumah di perkotaan.
(skt/sfr)