Jakarta, CNN Indonesia —
Sikap Miftah Maulana alias Gus Miftah yang meremehkan penjual es teh tidak mencerminkan perannya sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subiant.
Prabowo adalah presiden yang sangat menghormati dan mengagumi rakyat kecil dan pedagang kaki lima.
Video rekaman yang resmi dibagikan Partai Gerindra di Instagram memperlihatkan bagaimana perasaan Prabowo saat berpidato tentang perjuangan pedagang kecil untuk bertahan hidup.
Keringat, badan cari makan untuk anak-anak saya dan istri, itu yang kita hargai. Mereka berakhlak mulia, jujur, halal, kata Prabowo dalam pidatonya dengan suara bergetar.
Sikap hormat yang ditunjukkan Prabowo kontras dengan perilaku Gus Miftah yang sengaja dan terang-terangan menjual es teh di depan ribuan orang tanpa malu-malu.
Partai Gerindra pun meminta Gus Miftah segera meminta maaf kepada penjual es teh tersebut.
“Apa yang dilakukan Gus tidak sejalan dengan apa yang diinginkan dan diajarkan Pak Prabowo,” demikian pernyataan Partai Gerindra.
[Gambas: Instagram]
Momen Miftah mengolok-olok penjual es teh itu terjadi beberapa hari lalu saat acara Bersholawatt Magelang.
Miftah yang merupakan pengurus Pondok Pesantren Ora Aji pun angkat bicara kasar soal pengusaha tersebut.
“Es tehmu ijek okeh ora (Es tehnya banyak?) Masih? Yo kono didol (Ya sudah terjual), bodoh! Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Dijual dulu. Nanti kalau tidak dijual ya nasib),” kata Gus Miftah kepada penjual es teh dalam video tersebut.
Belakangan, Pak Gus Miftah meminta maaf kepada masyarakat setelah mendapat teguran dari Menteri Luar Negeri Teddy Indra Wijaya.
Miftah bilang, dia sering bercanda dengan semua orang. Namun, dia tahu dia harus meminta maaf atas leluconnya dengan penjual es teh tersebut.
“Saya Miftah Maulana Habiburrahman dan saya menyikapi apa yang menjadi viral hari ini, pertama dengan kerendahan hati, saya mohon maaf atas kesalahan saya,” kata Miftah dalam video yang diunggah ulang Direktur Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di TikTok @hasannasbi pada Rabu. (4/12) Miftah mengaku berniat meminta maaf langsung kepada penjual es teh tersebut. Ia berharap bisa membuka pintu untuk memaafkan orang yang terlibat.
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kekacauan yang terjadi. Ia berjanji akan menjaga diri dan lebih berhati-hati saat berbicara di depan umum.
Saya juga diingatkan oleh Sekretaris Kabinet yang berada di Kupang hari ini untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan perkataan di depan masyarakat, ujarnya. (gil/wis)