
Jakarta, CNN Indonesia —
Hasil quick count lembaga survei Poltracking Indonesia alias quick count pada Pilkada Jakarta 2024 menguntungkan Pramono Anung-Rano Karno.
Meski demikian, mereka menyebut Pilkada Jakarta masih berpotensi digelar dua putaran.
Berdasarkan data yang dihimpun Poltracking, Pramono Anung-Rano Karno memimpin dengan perolehan suara 50,08 persen. Ridwan Kamil-Suswono kemudian meraih 39,55 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,37 persen suara.
Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi mengatakan, meski Pram-Rano saat ini terlihat memenuhi syarat untuk memenangkan satu putaran, namun hasil hitung cepat memiliki margin kesalahan ±1,0 persen.
Pemenang Pilkada Jakarta versi quick count belum bisa dipastikan karena masih ada potensi satu atau dua putaran, kata Masduri Amrawi saat dihubungi, Jumat (29/11).
Masduri menjelaskan, Poltracking menggunakan metode multi stage random sampling untuk melakukan penghitungan cepat. Jumlah sampel yang diambil tersebar secara proporsional antar kabupaten/kota administratif masing-masing provinsi dengan margin of error ±1,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil hitung cepat lembaga survei lain juga mencatat kinerja Pramono-Rano di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Salah satunya lembaga Charta Politika yang mencatat Pramono-Rano memperoleh suara 50,15 persen dengan margin of error 1 persen. Sedangkan RK-Suswono 39,25 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,6 persen.
Lembaga Indikator Politik kemudian mencatat Pramono-Rano meraih suara 49,87 persen, RK-Suswono 39,53 persen, dan Dharma-Kun 10,61 persen.
Pemungutan suara Pilkada Jakarta 2024 digelar pada Rabu (27/11). Kamis (28/11), Pramono-Rano mendeklarasikan kemenangan di Pilkada Jakarta.
Mereka menilai Pilkada DKI berakhir satu putaran dengan keunggulan 50,07 persen suara sah. Hal ini berdasarkan rangkuman data internal tim di seluruh TPS.
Sementara itu, Ridwan Kamil meyakini Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran. Berdasarkan perhitungan tim RK-Suswono dengan input data 99,99 persen, mereka memperoleh suara 40,17 persen.
Sedangkan Pramono-Rano meraih 49,28 persen suara, tidak cukup untuk memenangkan putaran kedua.
Ridwan Kamil pun meminta semua pihak menunggu hasil akhir yang diumumkan KPU DKI Jakarta. Ia menyatakan akan menerima hasil pilkada yang nantinya bersifat final dan mengikat. (mnf/tsa)