
Jakarta, CNN Indonesia
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan, ia membahas insentif bagi industri otomotif dalam rapat pemerintah dan mengambil keputusan kebijakan terkait PPnBM dan PPN. Insentif tersebut disebut berlaku untuk kendaraan hybrid dan listrik, meski belum dijelaskan mekanismenya.
“Kemarin misalnya dibahas tentang insentif atau insentif yang berkaitan dengan sektor otomotif. Kebijakan seperti PPNBM, kebijakan seperti PPN DTP, akan kita ambil, tidak hanya untuk mobil listrik saja yang kita lakukan, tapi kita juga akan uji. bukan listrik, misalnya hybrid.
Menurut Agus, pemerintah fokus pada dua aspek, yaitu masyarakat dan industri. Di sisi masyarakat, pemerintah dilaporkan telah menaikkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen pada tahun 2025.
Agus mengatakan hal itu perlu diciptakan untuk menciptakan daya beli masyarakat, baik pekerja tunggal maupun sekelompok pekerja.
Pemerintah kemudian menyadari bahwa industri ini berada di bawah tekanan berat karena daya beli saat ini lemah, sementara PPN akan naik dari 11 persen menjadi 12 persen pada tahun depan.
“Jadi ada dua sisi yang harus kita fokuskan secara seimbang, yaitu daya beli yang harus ditingkatkan UMP. Di sisi lain, pemerintah juga berkepentingan dengan bagaimana industri bekerja melalui insentif dan dorongan yang kita berikan. persiapannya,” jelas Agus.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (3/12) mengatakan kebijakan insentif mobil sedang dikembangkan dan akan diumumkan pada minggu depan.
Tahun ini ada PPnBM untuk mobil, lalu PPN DTP untuk perumahan. Sekarang seminggu lagi siap, tahun depan akan kita umumkan, kata Airlangga.
Pada November tahun lalu, Airlangga menyebut Pajak Penjualan Pemerintah atas Barang Mewah (PPN DTP) Kendaraan Bermotor Listrik (KLBB) dan Pajak Penjualan Pemerintah Atas Barang Mewah (PPnBM DTP) menjadi insentif utama yang akan diberikan kepada Presiden Prabowo pada tahun 2025. (fea/ fea)