Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPP Cabang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun berharap Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mencontohkan sikap Maruar Sirait dan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) selepas keluar dari partai.
Komar mengingatkan agar Jokowi tidak merasa masih menjadi bagian partai setelah ikut perdebatan. Menurutnya, hal itu hanya menunjukkan bahwa Jokowi tidak malu.
“Iya Ara [Maruarar] sudah berselisih, dikembalikan. Ini harusnya dilakukan ke Jokowi. Jangan berselisih, tapi tetap merasa punya PDI Perjuangan,” kata Komar di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu. (4/12).
Komar meyakinkan, jika Jokowi tidak segera mengembalikan KTA, pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan untuk mencopotnya dari jabatan. Komar mengatakan, selama ini PDIP belum mau bersikap reaktif karena telah menjaga harkat dan martabat Jokowi sebagai presiden.
Namun, dia menegaskan, selain Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, tidak ada kader yang mendapat keistimewaan. Menurut Komar, tindakan Jokowi terhadap PDIP merupakan persoalan yang wajar.
“Ini sebenarnya masalah biasa. Kalau masuk skuad karena melanggar, kami akan pecat. Tapi di saat yang sama, kami menjaga harga diri masyarakat kan? Tidak perlu dipecat. Berhasil,” kata Komar.
Saat ditanya mekanisme penyelesaiannya, Komar tak mau merinci. Namun dia meyakinkan bahwa waktunya akan tiba.
“Ini bukan akhir dunia. Tunggu tanggal pertandingannya,” ujarnya.
Sikap PDIP terhadap Jokowi kali ini terungkap saat yang bersangkutan mengaku memiliki kartu anggota (KTA) PDIP sehari sebelumnya.
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu hingga saat ini belum memberikan pernyataan pasti mengenai situasi Jokowi. Padahal, sejak Pilpres lalu hingga Pilkada, PDIP dan Jokowi selalu berselisih.
“Iya tetap,” kata Jokowi sambil tersenyum singkat saat ditemui di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12).
Usai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengumumkan dirinya dan keluarga tak lagi menjadi anggota PDIP pada Kamis (12/5), beberapa kali Jokowi menanggapi wartawan dengan kalimat pendek. Tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya, dia hanya mengatakan bahwa kliennya kini adalah perorangan.
(tr/anak)