
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Prabowo Subianto ragu menerima bantuan luar negeri untuk mendanai program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Jika bantuan datang dalam bentuk utang, akan ada pemikiran ulang.
Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional, mengatakan ada ketidakpastian mengenai bentuk bantuan dari beberapa negara. Menurutnya, Prabowo hanya ingin menerima bantuan dalam bentuk subsidi.
“Kalau subsidi pasti kami terima. Kalau pinjaman sepertinya Presiden sudah berpikir dua kali,” kata Dadan, Selasa (26 November) di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menurut Dadan, tidak ada bantuan resmi yang diberikan dari negara lain. Dia mengatakan, bantuan apa pun hanya akan diberikan pada tahap komitmen.
“Bantuan luar negeri untuk program ini hanya sekedar komitmen. Nanti, bantuan ini akan dikaji ulang oleh Prabowo,” ujarnya.
Selama berada di luar negeri, Prabowo mendapat janji bantuan dalam program Makanan Bergizi Gratis. Janji bantuan pertama kali muncul saat pertemuan Prabowo dengan Presiden China Xi Jinping.
Janji bantuan juga diterima Prabowo saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Selain itu, Brazil, Perancis dan Inggris telah berkomitmen untuk membantu program ini.
Target Prabowo adalah memberikan makanan gratis kepada 82,9 juta anak setiap hari. Estimasi anggaran program ini sebesar Rp400 triliun per tahun.
(dhf/agustus)