
Sleman, CNN Indonesia
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan kerugian masyarakat atau konsumen akibat buruknya kinerja SPBU di wilayah Sleman, Negara Bagian Yogyakarta, mencapai 1,4 miliar rupiah per tahun.
Cerita itu disampaikan Budi saat mengunjungi SPBU di 44.555.08 Jalan Kaliurang, Sleman yang diberi sanksi penyegelan karena diduga memasang meteran di SPBU tersebut.
“Kerugian yang ditimbulkan oleh masyarakat atau konsumen rata-rata sebesar rand 1,4 miliar per tahun,” kata Budi usai mengunjungi salah satu SPBU di Jalan Kaliurang, Sleman, Senin (25/11).
Budi menjelaskan, buruknya kinerja SPBU tersebut pertama kali diketahui karena adanya keluhan masyarakat. Keluhan tersebut dibarengi dengan ulasan mengejutkan yang disampaikan oleh Pertamina Patra Niaga dan Direktur Kementerian Perdagangan beberapa hari lalu.
Menurut dia, pemalsuan itu terdeteksi setelah melakukan berbagai pengujian dan pemeriksaan seperti uji tera dan uji kepadatan untuk memeriksa apakah kualitas dan kuantitas produk bahan bakar tersebut memenuhi standar Patra Niaga.
Hasilnya, kata Budi, petugas menemukan perangkat yang bisa mempengaruhi pembacaan meter bahan bakar yang diterima pelanggan.
“SPBU tersebut diduga melanggar volume yang diperbolehkan, yaitu penambahan peralatan seperti instrumen atau PCB pada pompa bensin sehingga menyebabkan penurunan dosis rata-rata sebesar 600 ml per 20 liter. Oleh karena itu, dosis ini berdampak pada populasi atau konsumen.
Budi mengatakan, SPBU Jalan Kaliurang ditutup sementara sementara penyelidikan masih dilakukan. Apabila terbukti pengelola melakukan penipuan maka akan dipertimbangkan sanksi berupa penutupan.
Dia mengimbau seluruh SPBU di Indonesia mematuhi peraturan yang berlaku di bidang matriks hukum. Pemeriksaan atau inspeksi juga akan dilakukan di seluruh SPBU untuk mencegah hilangnya pelanggan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Pemeriksaan ini kita lakukan di seluruh Indonesia, dan kebetulan kita menemukannya di sini,” tutupnya, “mudah-mudahan tidak terjadi di tempat lain, tapi kalau ada kita lakukan hal yang sama.”
Sebelumnya, Pertamina mengabarkan telah menutup empat SPBU di DIY karena dugaan penipuan. Saat ini, sedang dilakukan pemeriksaan di keempat SPBU atas pelanggaran aturan yang merugikan konsumen.
Bahkan SPBU tersebut terbukti scam. Penemuan itu didapat saat pemeriksaan yang dilakukan tim PT Pertamina Patra Niaga pada Selasa (12/11) lalu.
“Ada SPBU di Yogyakarta yang kami izinkan penutupannya dan kami terus kaji sanksinya karena terbukti curang,” kata Sekretaris Perusahaan Pertamina, Pertamina Patra Niaga, Rabu (20/11).
Happy mengatakan, upaya pengelolaan tersebut diprakarsai oleh Pertamina Patra Niaga dan merupakan bagian dari persiapan Satgas Nataru. Untuk itu, Pertamina Patra Niaga melakukan sidak langsung ke SPBU di seluruh wilayah.
“Pemeriksaan dilakukan di Yogyakarta dan akan diperluas ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah yang berpotensi terjadi peningkatan permintaan pada periode Natal,” imbuhnya.
(Kum/Pta)