
Jakarta, CNN Indonesia –
Menurut Asosiasi Wisatawan Phuket (PTA), peringatan baru-baru ini dari warga Israel tentang ancaman terorisme di Asia Tenggara tidak akan menghalangi wisatawan Israel untuk datang ke Phuket, jawab Thailand.
Peringatan itu muncul setelah pembunuhan seorang rabi Israel di Uni Emirat Arab (UEA). Namun, PTA yakin hal ini tidak akan berdampak pada Phuket.
Meskipun ada peringatan, Phuket tetap menjadi tujuan populer bagi wisatawan Israel. PTA telah menekankan peningkatan keamanan untuk menjamin keselamatan pengunjung ke Phuket.
Dewan Nasional Israel telah menyebutkan potensi ancaman di kawasan Asia Tenggara, khususnya Thailand. Namun, juru bicara PTA Bhummiktti Ruktengam membenarkan bahwa Phuket selalu berhasil menarik pengunjung dari semua negara, meski terjadi krisis internasional seperti Ukraina dan Timur Tengah pada dua tahun lalu.
Departemen keamanan kota Phuket bersiaga tinggi, dengan pengawasan ekstensif seperti CCTV di seluruh pulau dan pemeriksaan pengunjung di bandara. Komando Regional ke-3 Angkatan Laut Kerajaan Thailand juga melakukan inspeksi maritim secara berkala untuk meningkatkan keamanan.
Hotel-hotel di Phuket diperkirakan akan menerima pemesanan yang tinggi selama musim liburan, bahkan beberapa di antaranya mengalami pemesanan berlebih, seperti yang disampaikan Bhumikitti.
Dia juga mencatat bahwa maskapai penerbangan nasional Israel, El Al, mengoperasikan penerbangan langsung nonstop dari Tel Aviv ke Phuket, memastikan perjalanan reguler bagi wisatawan.
“Masalah utama pariwisata Phuket adalah lambatnya pembangunan infrastruktur publik, bukan ancaman terorisme,” kata Bhumikitti, seperti dilansir Thaigar.
Bhumikitti menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk segera menampung peningkatan jumlah orang dan wisatawan di kota.
Menurut kantor Badan Pariwisata Thailand (TAT) di Phuket, pulau ini menyambut lebih dari 10 juta pengunjung dalam 10 bulan pertama tahun ini, menghasilkan 390 miliar baht atau sekitar Rp 181 triliun.
Dari jumlah pengunjung tersebut, sekitar 57.000 orang Israel tiba melalui penerbangan langsung, turun sedikit dari 60.000 orang pada tahun lalu. Manajer kantor TAT Phuket Lerdchai Wangtrakundi memperkirakan bahwa Phuket dapat mencapai pendapatan pariwisata tertinggi baru sebesar 450 hingga 500 miliar baht tahun ini.
Jumlah ini telah melampaui rekor sebelumnya sebesar 440 miliar baht pada tahun 2019. Ia menambahkan bahwa permintaan terhadap Phuket tetap kuat meskipun terjadi krisis di wilayah tersebut, berkat dampak perekonomiannya yang beragam, menurut Bangkok Post.
Bandara Phuket baru-baru ini meningkatkan penerbangan dari negara-negara seperti Australia dan Arab Saudi, yang semakin mendiversifikasi pengunjungnya dan memperkuat posisinya sebagai tujuan dinamis dan menarik wisatawan. (wah/wah)