Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengklaim Presiden Prabowo Subianto akan ditunjuk sebagai Ketua Satgas Hilirisasi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bahlil.
“Kemarin Presiden menginstruksikan untuk mempercepat hilirisasi, dirasa perlu dibentuk gugus tugas,” ujarnya usai menghadiri Indonesia Mining Summit 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (3/12).
“Kemarin atas instruksi (Prabowo), Pak (Ketua Satgas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Bahlil) mau. Menteri ESDMnya siapa,” imbuhnya.
Bahlil mengatakan, pembentukan gugus tugas hilir masih dalam proses dan akan diresmikan dalam keputusan presiden (Keppres) yang ditandatangani Prabowo.
Satgas tersebut akan melibatkan kementerian terkait di hilir seperti Kementerian Hilirisasi dan Investasi, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (MMF), Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perindustrian.
“Semuanya akan digabungkan di sana agar cepat dikerjakan. Karena kalau kita lakukan sendiri-sendiri, perizinan dan semuanya akan memakan waktu lama. Dan presiden ingin cepat, makanya kita buat satgas,” ujarnya.
“Sekarang sedang diproses Perpresnya. Kita tunggu petunjuk teknis lebih lanjut dari Presiden,” ujarnya.
Presiden Prabowo berencana melaksanakan operasi hilirisasi 28 komoditas unggulan Indonesia. Hal itu diketahui dari penyiapan materi mundurnya Menteri Kabinet Merah Putih pada Oktober lalu.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengunggah tayangan slide bertajuk “Ketersediaan Cadangan/Potensi 28 Komoditas Hilir di Indonesia”. Materi tersebut diserahkan kepada para menteri pada Jumat (25/10).
“Hilirisasi pertumbuhan ekonomi 8 persen,” kata Bima Arya dalam unggahan Instagram Story, Jumat (25/10).
Pada slide tersebut Anda bisa melihat beberapa komoditas unggulan yang akan disoroti oleh Prabowo. Beberapa di antaranya adalah nikel, timah, tembaga, baja, emas, perak, batu bara, bitumen, dan minyak bumi.
Selain itu, terdapat gas alam, kelapa, karet, damar pinus, udang, ikan TCT, kepiting, rumput laut, pasir silika, kobalt, logam tanah jarang, kakao, pala, dan nila.
(lima/Agustus)