Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan pertumbuhan ekspor Indonesia harus digenjot sebesar 7% hingga 9% untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Fajarini Puntodewi pada acara Gambir Trade Talks “Indonesia’s Foreign Trade Outlook 2025” di Jakarta, Selasa (19/11).
“Mendukung pertumbuhan ekonomi 5 persen hingga akhir periode 8 persen dengan target pertumbuhan ekspor 9,6 persen jadi antara 7-9,6 persen,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Pagjarini menyampaikan pertumbuhan ekspor pada tahun depan mencapai 7,1 persen atau senilai US$ 294,45 miliar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6 persen.
Kemudian pada tahun 2026, ekspor diperkirakan akan meningkat sebesar 7,09% atau sebesar $315,31 miliar dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,79%.
Kemudian pada tahun 2027, pertumbuhan ekonomi Indonesia seharusnya mencapai 6,53%, dan kinerja ekspor mencapai 7,89% atau $340,20 miliar. Pada tahun 2028, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 7,26%, dan ekspor diperkirakan tumbuh sebesar 8,77% atau $370,04 miliar.
Selanjutnya pada tahun 2029, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 8 persen dengan target ekspor sebesar 9,64 persen atau senilai $405,69 miliar.
Sedangkan kinerja ekspor Januari-Oktober 2024 mencapai 1,333% atau senilai $217,24 miliar.
“Kami berharap target surplus neraca perdagangan tetap tercapai pada akhir tahun 2024, dan terjadi peningkatan ekspor,” tutupnya.
(fby/pta)