Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai gelombang tinggi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berdasarkan analisis, tinggi muka air laut selatan Jawa Barat di kawasan Samudera Hindia berpotensi mencapai 2,5-4 meter masuk kategori gelombang tinggi, kata Direktur Teguh Wardoyo. Antara tim teknis BMKG Meteorologi WMKG, Cilacap, Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu (7/12).
Teguh melanjutkan, gelombang besar tersebut disebabkan oleh adanya siklon tropis 91S di Samudera Hindia barat daya Banten. Masalah ini menyebabkan peningkatan kecepatan dan panjang gelombang angin.
Selain itu, pola angin di wilayah selatan Indonesia umumnya dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 8-30.
Pola angin yang cenderung satu arah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang, jelas Teguh.
Peringatan dini gelombang besar di perairan Jawa Barat Daya ini berlaku untuk DIY mulai Sabtu (12/07) hingga Selasa (12/10) pukul 07:00 WIB. BMKG akan memperbarui informasi jika ada perkembangan lebih lanjut.
Teguh mengimbau seluruh pengguna jasa maritim untuk memperhatikan bahaya gelombang besar terhadap keselamatan kapalnya. Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan hembusan lebih dari 1,25 meter berbahaya bagi kapal penangkap ikan.
Sedangkan sampan diterpa angin dengan kecepatan 16 knot dan ketinggian lebih dari 1,5 meter. Sekali lagi, batas aman kapal penyeberangan adalah kecepatan angin tidak lebih dari 21 knot dan ketinggian 2,5 meter.
Teguh pun mengimbau kepada DIY di perairan Selatan Jawa untuk waspada.
“Khusus [pengunjung] diimbau memperhatikan kawasan pantai yang menghadap laut lepas, meski tinggi gelombang rata-rata 1,25-2,5 meter,” pungkas Teguh. (Antaa/asr)