Jakarta, CNN Indonesia –
Sebanyak 254.747 orang menandatangani petisi yang meminta Presiden Prabowo Swiant mencopot Miftah Maulana Habibrafman sebagai Utusan Presiden mulai pukul 10.34, Jumat (12 Juni).
Petisi tersebut muncul akibat perbuatan Pak Miftah yang meledek Pak Sunhaji karena menjual es teh saat pengajian.
Petisi yang diluncurkan pada 12 April itu bertajuk “Kecualikan Ghas Miftah dari jabatan utusan presiden.” melakukannya
Pak Lee menilai jika Pak Miftah tetap diangkat menjadi Utusan Khusus Presiden, maka citra rezim Prabowo bisa rusak.
“Jika ini terus berlanjut, pemerintahan yang Anda pimpin secara tidak langsung akan dirugikan,” bunyi petisi tersebut.
“Apa yang dilakukan Ghath Miftah merupakan cerminan kepribadiannya. Hal ini telah terjadi berkali-kali. Pecat dia! “Dia melanjutkan.
Sejak petisi diserahkan pada 20.14WIB pada Rabu (4/12), jumlah penandatangan setidaknya bertambah 250.000 orang.
Sebelumnya Pak Miftah mendapat kecaman dari masyarakat karena mengolok-olok Pak Seunghaji yang berjualan es teh.
Pak Miftah meminta maaf kepada publik melalui video, dan juga meminta maaf secara langsung kepada Pak Seunghaji.
Miftah sendiri enggan menanggapi banyaknya tekanan yang diajukan pemerintah untuk mencopotnya dari jabatannya sebagai utusan presiden.
“Kamu tidak perlu mendengarnya, kamu tidak perlu bertanya. Itu bukan kekuatanku.” Ucap Ora Aji saat kami bertemu di pesantren.
Sementara itu, Sekretaris Pers Komardin, Kepala Kantor Humas Kepresidenan, mengatakan beragam pendapat diterima Presiden Prabowo Svyant.
“Ya, segala keinginan masyarakat Indonesia dan seluruh tokoh bangsa, baik menengah, atas, maupun bawah, akan diterima dan dipertimbangkan oleh Presiden,” kata Ketua.
(MAV/DAL)