Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bumi Suksendo (PT BSI), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA), terus menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan lingkungan melalui berbagai program inovatif, termasuk restorasi bertahap dan pengamatan burung.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya meminimalkan dampak aktivitas pertambangan terhadap ekosistem di kawasan pertambangan emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.
Eben Ezer Sirait, Direktur Lingkungan Hidup Tembaga Emas Merdeka, menjelaskan pihaknya memiliki rencana dasar untuk mengelola dan memantau keanekaragaman hayati.
Misalnya, kami memasang kamera jebakan di beberapa titik strategis untuk merekam keberadaan satwa lokal di sekitar wilayah operasional. Kami bersyukur, berdasarkan hasil pemantauan tersebut, ekosistem kawasan di sekitar lokasi penambangan kami masih cocok untuk berbagai satwa lokal. ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/22).
Antara tahun 2016 hingga Oktober 2024, PT BSI melakukan reklamasi lahan seluas 77,3 hektar dan menanam sekitar 66.184 pohon. Dari jumlah tersebut, 60% merupakan tanaman lokal yang berperan penting dalam memulihkan ekosistem, dan 40% sisanya merupakan tanaman cepat tumbuh yang ditanam di pembibitan perusahaan.
Proses restorasi bertahap ini dilakukan segera setelah lokasi tersebut tidak lagi digunakan untuk aktivitas penambangan, tanpa menunggu seluruh aktivitas selesai.
Salah satu program unggulan PT BSI adalah birdwatching yang tidak hanya menjadi sarana pengamatan burung namun juga sebagai sarana edukasi mengenai jenis-jenis burung yang hidup di sekitar tambang. Berbagai kalangan mulai dari pelajar, pecinta alam hingga fotografer ikut serta dalam program ini.
Beberapa jenis burung yang biasa terlihat dalam program ini adalah: Rangkong (Rhyticeros undulatus), Elang Ular (Spilornis cheela), Elang Kerdil (Accipiter trivirgatus), Serokchuk Jam (Pycnonotus goiavier), Serendite Jawa (Lori jaculus Tepestraaulis).
Menurut Eben, banyaknya satwa peserta membuktikan bahwa PT BSI selalu berkomitmen menjaga kelestarian flora dan fauna di tambang emas Tujuh Bukit, yang merupakan bagian dari tanggung jawab dan komitmen perusahaan.
Ditambahkannya: “Dalam upaya tersebut, diperlukan partisipasi masyarakat dalam upaya bersama untuk melakukan kegiatan perlindungan lingkungan hidup sesuai dengan prinsip penambangan yang baik atau good mining practice (GMP).
Komitmen PT Merdeka Copper Gold Tbk tidak terbatas pada kawasan Tujuh Bukit saja. Anak perusahaan lainnya, PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) yang mengoperasikan tambang nikel, bekerja sama dengan BKSDA Sultra untuk melestarikan anua (Bubalus spp), satwa endemik yang dilindungi.
PT SCM juga telah memulai program konservasi Anoa yang mencakup identifikasi dan pemasangan rambu di perlintasan Anoa di jalan akses. Selain itu, program tersebut juga mencakup pemasangan kamera jebakan untuk memantau spesies prioritas, memperkaya sumber makanan Anoa di wilayah dengan aktivitas manusia rendah, dan meminimalkan konflik satwa liar.
Sebagai perusahaan dengan peringkat ESG A dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak tahun 2023, Grup Merdeka terus memperkuat reputasinya dalam pertambangan berkelanjutan. Dengan restorasi dan program edukasi lanjutan seperti pengamatan burung, perusahaan tidak hanya menjaga lingkungan, namun juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar. (r/r)