Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perekonomian Airlanga Hartarto membantah pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Panjaitan yang menyebut kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen tertunda.
Airlanga membenarkan, dirinya belum membicarakan hal tersebut di kalangan pemerintahan. Oleh karena itu, dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait pernyataan Luhut tersebut.
Belum, belum dibahas, kata Airlanga di Istana Kepresidenan Jakarta (28/11).
Airlanga pun membantah kabar yang menyebutkan PPN 12 persen hanya berlaku untuk barang mewah. Dia mengatakan, pajak sebesar 12 persen sudah sesuai dengan rencana awal undang-undang.
“Materi dasar dan pelatihan dibebaskan PPN. Kalau yang lain tentu bisa mengacu pada undang-undang,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah berencana menaikkan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Namun, Luhut mengaku berencana membatalkan kebijakan tersebut. Dia mengatakan kenaikan tersebut akan ditunda hingga pemerintah memberikan bantuan sosial (banso) kepada masyarakat terdampak.
Luhut mengatakan, pemerintah mencari subsidi yang tepat seiring dengan kebijakan pajak 12 persen. Menurut dia, hal itu akan diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ya, hampir tertunda, ayo (stimulus) dulu. Ya itu saja (menunggu stimulus), kata TPS 004 Kuningan Timur di Jakarta Selatan, Rabu (27/11). , dikutip detikfinance.
(dhf/agt)