Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi meyakini, anak pelaku penikaman yang menewaskan ayah dan neneknya serta melukai ibunya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, adalah anak yang taat. orang tua
Awalnya, Arifah mengungkapkan, hingga saat ini dirinya belum mengetahui alasan di balik penikaman bocah berusia 14 tahun tersebut.
Ujarnya saat ditemui di Taman Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (8/12).
Arifah pun membenarkan, pelaku berinisial MAS rajin salat dan berpendidikan tinggi.
“Ibadahnya bagus, pendidikannya bagus,” imbuhnya.
Menurutnya, kasus ini bisa dijadikan bahan introspeksi bagi calon orang tua untuk mengetahui gaya membesarkan anak yang tepat.
“Karena anak-anak kita berbeda dengan masa kecil, jadi media sosial dan lain sebagainya sangat besar pengaruhnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Arifah sempat menemui langsung pelaku MAS. Ia kemudian mengaku menyesal karena menganggap MAS adalah orang baik.
Ia mengimbau semua pihak menunggu dan berharap pihak-pihak yang mendampinginya bisa menguatkan rekan-rekan MAS dalam menangani kasus ini.
Arifah juga berencana menjenguk ibu MAS, AP (40), yang terluka parah akibat penikaman tersebut. Kunjungan tersebut masih ditunggu untuk memperbaiki kondisi ibu.
Polsek Bawah Tanah Jakarta Selatan akan menyelidiki MAS karena mempertimbangkan usia anaknya dan faktor psikologis pelaku.
“Tentunya kami akan melakukan pemeriksaan dan penyidikan secara bertahap. Kami akan menggunakan psikolog anak dari Apsifor,” kata Kompol Metro Jaya, Bpk. Ade Rahmat Idnal di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan hingga saat ini belum ada kesimpulan mengenai motif pelaku pembunuhan tersebut. Menurut dia, para ahli, termasuk psikolog anak, akan dilibatkan dalam penyelesaian kasus ini.
Selain itu, Pak Ade mengatakan polisi akan menggunakan Sistem Peradilan Anak berdasarkan UU No. 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan anak.
Pihak berwajib akan meminta dokter menyelidiki alasan orang tersebut melakukan pembunuhan meski ia disayangi keluarga. Ia mengatakan para pelaku masih sangat sedih dan mengungkapkan penyesalan yang mendalam.
“Iya, dia sendiri yang menanyakan kabar ibunya.” Dia sangat kesal dengan kejadian ini,” ujarnya menirukan ucapan pelaku intimidasi.
MAS yang baru berusia 14 tahun menikam ayahnya (APV) dan neneknya (RM) hingga tewas serta melukai ibunya (AP) di Perumahan Bona Inda, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu pukul 01.00 WIB.
Korban berinisial R.M (69) dan laki-laki berinisial A.P.V (40) meninggal dunia, sedangkan korban berinisial A.P (40) mengalami luka berat, kata Humas Polda Metro, Yaya Kombes Ade. Ari Syam Indradi saat konfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Ade mengatakan, berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan perumahan di Bona Inda kepada AP asli, MAS terlihat melaju kencang keluar dari lokasi.
Saat petugas keamanan mendapat informasi adanya pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung menelepon pelaku.
Saksi T melihat pelaku, saat itu awalnya melihat pelaku berjalan cepat di taman kompleks Bona Indah, namun tiba-tiba pelaku berlari di lampu merah Karang Tengah. kata Ade.
Melihat pelaku berusaha melarikan diri, saksi A.P. beliau langsung meminta bantuan saksi G.P. dan T.
“Saksi T dan GP langsung menahan pelaku. Kemudian tangan kanan, tangan kiri, dan baju pelaku ditemukan bersimbah darah,” kata Ade.
(bagian/mikrofon)