Jakarta, CNN Indonesia —
Meski Rizwan Kamil Sosowono (Rido) sudah melapor ke Tim Bawaslu dan DKPP, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan tetap mengkaji perolehan suara Pilgub Jakarta 2024.
Komisioner KPU DKI Jakarta Fahmi Skrila menilai pemberitaan tersebut tidak menghambat tahap dimulainya kembali. DKI Jakarta akan mempelajari laporan KPU dan memberikan tanggapan resmi ke Bawaslu dan DKPP.
“Saya kira tidak ada pengaruhnya,” kata Fahmy, Kamis (5/12) di Hotel Merlin, Jakarta.
KPU DKI Jakarta akan menggelar rapat paripurna pada Sabtu (7/12) hingga Senin (9/12) untuk meninjau hasil Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024. Acara tersebut akan diadakan di Hotel Sri Pacific, Jakarta Pusat.
Tim Fahmi Reedu membantah tudingan KPU tidak profesional karena tidak membagikan formulir pemberitahuan C6 kepada pemilih. Diakuinya, tidak semua formulir C6 berhasil diberikan kepada pemilih. Namun, dia meyakinkan, hal itu membuat pemilih tidak bisa memilih.
Prinsipnya, warga DKI Jakarta yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap, meski belum mendapat pemberitahuan C, tetap dilayani KPPS kami di pusatnya masing-masing, katanya.
“Ibarat kita nonton konser, C6 bukan tiket masuk,” ujarnya.
Fahmi mengatakan, pengumpulan pilkada juga dilakukan secara besar-besaran. Terakhir, berbagai media pun memberitakan bahwa pilkada akan digelar pada 27 November.
Sebelumnya, tim Rido melapor ke DKI Jakarta, KPU Bawaslu, dan DKPP. Salah satu yang dilaporkan adalah distribusi C6 yang tidak merata.
Mereka menilai hal ini akan menjauhkan banyak pemilih dari TPS. Hal itu sepertinya merugikan tim Rideau.
“Contoh survei yang kami lakukan, khususnya di Jaktim, berasal dari beberapa kecamatan yang berada di tengah, dan tingkat partisipasinya hanya 30 persen. Misalnya saja dalam satu TPS ada 580 DPT, kemungkinan ada 300-400 masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya,” kata tim penyalur. RIDO Muslim Jaya Mentega Hukum di Kantor DKPP Jakarta, Kamis (5/12).
(dhf/DAL)