Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kala (JK) mengomentari jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah dan menyinggung sikap Indonesia terhadap konflik di negara tersebut.
JK mengatakan Indonesia tidak bisa berbuat banyak dalam konflik Suriah yang menggulingkan Assad.
Kita doakan saja selesai. Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan, kata JK dalam konferensi nasional PMI di Hotel Grand Saheed Jakarta, Senin (12/09).
Ia mengatakan, berbagai konflik muncul di Timur Tengah karena berbagai sebab. Konflik tersebut dipicu oleh dinamika politik internal, khususnya di Suriah.
Jadi Indonesia tidak bisa ikut campur. JK hanya bisa berharap Suriah segera melewati tahap ini.
Ia mengatakan, ini adalah persoalan politik dalam negeri dan juga melibatkan Timur Tengah.
Sebelumnya, pemberontak menguasai kota Damaskus pada Minggu (12 Agustus). Tentara mengumumkan berakhirnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad
Assad dan keluarganya juga meninggalkan Suriah. Mereka mengajukan suaka ke Rusia. Kremlin dikatakan memberinya suaka atas dasar kemanusiaan.
Hari ini, 8 Desember 2024, setelah 50 tahun tirani dan 13 tahun kejahatan, penindasan dan pengungsian di bawah rezim Baath, dan setelah perjuangan panjang melawan segala jenis kekuatan pendudukan, kami mengumumkan akhir dan awal dari periode kelam ini. Era baru bagi Suriah, tulis pemberontak dalam pernyataannya yang dirangkum Al Jazeera (dhf/bac).