Jakarta, CNN Indonesia –
Ketua DPP PDI Perjuangan Ronny Talapessy membenarkan dirinya merupakan salah satu parpol yang mengaku mendorong para pemimpin daerah untuk mendukung sejumlah calon di Pilkada Jateng 2024.
Pengumuman ini disampaikannya sebagai tanggapan atas penggerebekan Bavaslu di Jawa Tengah baru-baru ini yang melibatkan para pemimpin daerah yang diduga mendukung calon tertentu.
“Tentu kami PDI Perjuangan sangat mendukung (pembunuhan) ini. Kami juga PDI Perjuangan, salah satu dari dua parpol yang melaporkan ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran pemilu, pemilik Jawa Tengah,” kata Ronny, Jumat (10/10). 25).
Ronny menyambut baik tindakan Bawaslu dalam penyerangan tersebut dengan membahas dukungan kepala desa. Ia berharap melalui upaya tersebut, Pilgub Jateng dapat terlaksana secara adil dan jujur.
Meski demikian, ia meminta Vasaslu tetap mengawasi urusan pemerintahan, termasuk pejabat daerah, dan tetap netral dalam Pilgub Jateng.
Apalagi tim kami di Boyolali melaporkan materi ilegal saat Pilkada Boyolali Jawa Tengah, kata Ronny.
Ronny mengatakan PDIP bekerja sama dengan Bawaslu terkait pelanggaran pemilukada di Jawa Tengah. Ia juga mengatakan, Bavaslu Provinsi Jawa Tengah telah merekomendasikan delapan wakil dan walikota karena adanya tudingan pimpinan daerah dan ASN melanggar hukum konflik yang dirancang dalam proses Pilkada Jateng.
Ia mengatakan, “Kami memperingatkan akan ada hukuman pidana bagi ASN dan pejabat pemerintah daerah yang terbukti bersalah melakukan kecurangan pemilukada.”
Sebelumnya, Bawaslu Kota Semarang menggerebek 12 tokoh desa yang berkumpul di sebuah hotel mewah. Para pemimpin lokal dituduh merencanakan untuk mengalahkan salah satu kandidat saingannya.
Peristiwa itu bermula dari pemberitaan bahwa para pemimpin daerah dari berbagai daerah di Jawa Tengah memberikan dukungannya kepada salah satu calon di Pilgub Jateng. Bawaslu Semarang mengirimkan 11 orang untuk mengunjungi lokasi tersebut pada Rabu (23 Oktober).
Para tokoh desa mengaku tergabung dalam Persatuan Kepala Desa (PKD) Jawa Tengah. Bawaslu juga mewawancarai beberapa peserta. Bawaslu kemudian mengetahui, pemimpin daerah tidak hanya berasal dari Semarang. Setiap desa diwakili oleh sekretaris desa dan kepala desa.
(rzr/ugo)