Jakarta, CNN Indonesia –
Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mendalami kasus perjudian online yang melibatkan beberapa pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Kami masih mencari dulu, mohon bersabar, masih kami selidiki. Baik-baik saja, akan kami sampaikan lagi,” kata Direktur Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Senin (11/4).
Nah, berikut perkembangan terkini penyidikan kasus perjudian online yang dilakukan Polda Metro Jaya: 16 tersangka
Polda Metro Jaya telah menangkap dan menetapkan total 16 tersangka kasus perjudian online dan fasilitasi. Dari enam belas tersangka, dua orang ditangkap pekan lalu.
Hingga Senin, Wira belum mau membeberkan identitas 16 tersangka kasus tersebut. Dari 16 terdakwa, 12 orang merupakan pegawai Komdigi dan sisanya merupakan warga sipil.
Nanti akan kami rilis (identitas tersangka), ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyatakan, dakwaan tersebut mempunyai kewenangan mengusut dan melarang situs judi online. Namun, kekuasaan tersebut disalahgunakan.
Namun mereka juga menyalahgunakannya, padahal orang yang mereka kenal tidak memblokir datanya, ujarnya, Jumat (11/1).
Jumat pekan lalu, polisi juga menggerebek sebuah toko di Grand Galaxy, Kota Bekasi. Usaha ini digunakan oleh terdakwa sebagai “kantor satelit”.
Selain itu, polisi juga menggeledah kantor Kementerian Komunikasi dan Teknologi di Jakarta Pusat. Dalam penggeledahan tersebut, polisi juga menyita berbagai barang bukti komputer, laptop, bahkan dokumen yang menunjukkan Komdigi telah memecat pegawainya yang terlibat perjudian online.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memecat sejumlah pegawainya yang ditangkap polisi karena diduga terlibat perjudian online.
Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Hafid mengatakan keputusan ini merupakan langkah penting pihaknya untuk menghilangkan perjudian online atau Judol di Indonesia.
Keputusan pembatalan ini merupakan langkah awal amanah Kementerian Komunikasi dan Pendidikan Tinggi untuk menjaga integritas dan kredibilitas institusi dalam menghadapi tantangan meningkatnya kejahatan digital, kata Meutya dalam keterangan tertulis, Senin (11/11). ).
Nama-nama orang lain yang mungkin terlibat masih diverifikasi, menunggu koordinasi lebih lanjut antara Direktorat Jenderal Permohonan Informasi (Ditjen Aptika) dan kepolisian. Verifikasi ini akan memperjelas identitas pegawai yang ditangkap.
Dalam jangka waktu paling lama tujuh hari sejak surat penangkapan oleh Polri diterbitkan, Komdigi akan memberlakukan pemberhentian sementara terhadap pegawai yang terdampak.
Menurut Meutya, hal itu dilakukan agar penyidikan Kemkomdigi bisa berjalan lancar dan tidak fokus pada konsep tersangka tidak bersalah. Jika proses hukum sudah mencapai status Inkrah (keputusan akhir), maka pegawai yang dinyatakan bersalah akan dipecat.
Komdigi awalnya diendus sebelum ditangkap polisi
Sebelumnya, Wamenkomdigi Nezar Patria mengatakan menterinya menuding banyak pegawainya yang kini ditangkap melanggar kewenangan pelarangan situs judi online.
“Yang dalam pengawasan internal, makanya kami sangat mengapresiasi kerja Polri,” kata Nezar saat ditemui UGM, Sleman, DIY, Minggu (3/11).
Tuduhan tersebut, kata Nezar, didasarkan pada kerja sama kementeriannya dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menemukan bukti adanya transaksi tidak wajar di rekening sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
“Dan kami sedang menyelidiki beberapa pekerja yang kami temukan yang mengaku melakukan aktivitas mencurigakan dan ada pengakuan terlibat Judol dan itu sudah dikenai sanksi,” ujarnya.
Perjanjian tersebut, lanjut Nezar, berupa pengalihan ke wilayah lain di Kementerian Komunikasi dan Teknologi, karena sebelumnya bertugas mengelola konten berbahaya, khususnya perjudian online.
“Banyak dari nama-nama ini diambil dari kelompok tersebut sebelum penangkapan,” kata Nezar.
Kapolri berjanji akan menindak perjudian online
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan akan menangkap operator perjudian online jika berada di Indonesia.
Sigit sepakat tim internasionalnya juga akan bekerja sama menangani buku judi online yang berbasis di luar negeri.
“Kami akan menjelaskannya satu per satu. Kalau di dalam (dalam negeri) kita ambil, kalau di luar kerja sama internasional bagus sekali,” kata Listyo di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. Senin.
Terkait kasus perjudian online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital, Listyo mengabarkan, Menteri Komunikasi dan Pendidikan Tinggi Meutya Hafid meminta Polri mengusut kasus tersebut.
Dia mengatakan, jajarannya masih bekerja untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Kami sedang bekerja sama dengan Menteri Komdigi, kami sudah sepakat untuk melakukan pekerjaan pembersihan. Itu sebabnya dia meminta tim kami untuk membawa mereka ke pantai.”
Pada hari Senin, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan juga membuat tujuh tabel transisi menteri untuk mendukung prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu departemen yang menangani perjudian online dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
(dis/anak)