Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan melantik anggota TNI Polri di kantornya untuk membasmi pengusaha nakal yang curang atau mengakali proses perizinan.
Menurut dia, Kementerian ESDM akan memiliki unit khusus baru untuk melakukan penegakan hukum terhadap pengusaha nakal yang mengingkari izin. Nantinya, direktur tersebut akan didampingi oleh direktur jenderal (Dirjan) yang berasal dari TNI, Fuller, atau kejaksaan.
“Ditjen Gekum akan didampingi oleh pihak kepolisian, TNI atau kejaksaan. Dengan begitu, penyelesaian sengketa IUP di Kementerian ESDM akan terselesaikan,” kata Bahlil saat membuka pameran Minerva. . Di Balai Kertini, Senin (25/11).
Bahlil mengatakan, hingga saat ini masih banyak pengusaha nakal yang menggunakan berbagai cara untuk mengakali aturan. Modus tunggakan misalnya, dilakukan dengan menyusun rencana kerja dan anggaran (RKAB) dengan tanda tangan pegawai negeri yang meninggal.
“Kita tahu ada surat terbang, pewaris takhta sudah meninggal, tanda tangan masih sah. Tidak masalah, kita tidak pakai penipuan, kita sama-sama tahu itu sudah ada,” jelasnya.
Selain itu, ada juga pengusaha yang melakukan kecurangan perizinan dengan memalsukan nomor izin pertambangan menggunakan nomor surat pengantar KTP. Bahkan ada yang nekat menggunakan nomor surat pengiriman Mossad.
“Cukup, kita sudah selesai, permainan ini sudah selesai. Cukup. Aku tidak ingin melihat ke belakang. Aku ingin membuat babak baru. Aku juga mengerti caranya, bukannya aku tidak mengerti, karena mungkin ada beberapa cara dibuat oleh teman-temanku,” tegasnya.
Bahlil pun meminta timnya melakukan asesmen internal di Kementerian ESDM. Sebab, menurut dia, penipuan bisa terjadi karena ada bantuan dari “penutup”.
“CEO juga mengapresiasi karyawan kami. Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa kerja sama. Kerjasama dengan mantan putra mahkota, kerjasama juga bisa mohon maaf, pemerintah daerah, kerjasama dengan pejabat di Kementerian ESDM, jelasnya.
Oleh karena itu, ia ingin kepengurusan Gakumnya dipimpin oleh pejabat yang mampu memberantas secara tegas segala kecurangan yang dilakukan para pengusaha. Namun sebelum bertindak, ia berharap para pelaku ekonomi sendiri berhenti berbuat curang terhadap hukum.
“Jadi tolong, dengan segala hormat dari lubuk hatiku yang paling dalam, jangan paksa aku melakukan hal di luar batas wajar. Nanti aku akan melakukannya karena kita sama-sama tahu kartu ini. Faktanya, aku jujur padamu , rekan-rekan pengusaha, di atas segalanya,” pungkas Bahlil.
(hari/Agustus)