Jakarta, CNN Indonesia.
Kontrak berjangka turun hampir 2 persen pada hari Rabu (12 April) karena investor menunggu keputusan OPEC+ mengenai pengurangan produksi.
Minyak mentah berjangka Brent turun $1,31, atau 1,78 persen, menjadi $72,31 per barel, menurut Reuters.
Sementara itu West Texas Intermediate turun $1,40, atau 2 persen, menjadi $68,54 per barel.
Penurunan ini terjadi setelah minyak mentah Brent mengumumkan kenaikan terbesarnya dalam dua minggu pada Selasa (12 Maret) setelah naik 2,5 persen.
Para analis mengatakan harga minyak didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu.
Namun kekhawatiran pasar terhadap pertemuan OPEC+ pada Kamis (12 Mei) menyebabkan penurunan harga. Bahkan, ada kemungkinan OPEC+ akan terus memangkas produksi hingga akhir kuartal pertama tahun depan.
“Meskipun pengurangan produksi diperkirakan akan tertunda, dampak terbesar akan datang dari retorika pertemuan tersebut,” kata Matt Smith, kepala analis minyak AS di Kpler.
Selain kekhawatiran pasar, tekanan terhadap harga minyak juga berasal dari kabar bank tersebut menjual sejumlah besar kontrak berjangka minyak AS pada perdagangan Rabu sore.
Aksi jual tersebut menyebabkan harga turun lebih dari 1 persen dalam hitungan menit, dan para pedagang mencoba mencari tahu alasannya.
(Agustus / Agustus)