Jakarta, CNN Indonesia —
Komunitas Muslim di Amerika Serikat mengaku kecewa setelah mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden, karena presiden baru telah menunjuk pejabat pro-Israel ke dalam kabinetnya.
Pada saat yang sama, Iran mengkritik dan mengecam Israel, setelah pasukan Zionis membunuh juru bicara Hizbullah di Lebanon (17/11).
Berikut ulasan International Flash hari ini, Selasa (19/11).
Muslim Amerika yang mendukung Donald Trump pada pemilu presiden AS 2024 kecewa karena presiden terpilih tersebut menunjuk pejabat pro-Israel ke dalam kabinetnya.
Mereka kecewa dengan orang-orang yang dipilih Trump untuk menjabat. Sebab, mereka yakin Trump telah memasukkan orang-orang yang mendukung Israel ke dalam pemerintahan yang akan dipimpinnya.
Saat ini, Bpk. Trump menunjuk sejumlah orang untuk menduduki posisi penting di kabinetnya. Salah satunya adalah Senator Partai Republik Marco Rubio yang diangkat menjadi Menteri Luar Negeri.
Selain Rubio, Trump juga menunjuk mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee sebagai duta besar AS untuk Israel. Seperti Rubio, Huckabee termasuk salah satu pejabat pro-Israel yang tidak mendukung solusi dua negara. Bagi Palestina, mereka menuntut militer meningkatkan tenaga nuklirnya tanpa batasan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak militer untuk meningkatkan tenaga nuklirnya tanpa batas dan bersiap menghadapi perang sesegera mungkin.
Tn. Kim menekankan bahwa para pejabat militer terus meningkatkan kekuatan nuklir untuk menjalankan misi pencegahan perang.
Ia juga menyebut kerja sama tripartit antara Korea, Amerika, dan Jepang sebagai faktor penting yang mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Iran mengutuk serangan Israel yang menewaskan juru bicara Hizbullah: Undang-Undang Terorisme
Iran mengutuk keras serangan Israel yang menewaskan juru bicara Angkatan Bersenjata Lebanon, Mr. Afif Al Nabulsi, Minggu (17/11).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei mengatakan serangan Israel merupakan tindakan terorisme dan agresi.
Esmail berkata: “Ini adalah upaya Israel untuk membungkam mereka yang mengungkap kejahatan di istana. Sty dan Lebanon.
(tim/dna)