Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan terhadap Presiden Yoon Suk Yeo l atas dugaan penghasutan terkait dengan deklarasi keadaan darurat militer yang menyebabkan kekacauan di negara itu pada Kamis (12 Mei).
Kepala Badan Investigasi Nasional Korea Selatan, Woo Jong Soo, mengatakan kasus Presiden Yoon telah diserahkan dan penyelidikan telah diluncurkan pada saat yang bersamaan.
Pemberontakan adalah kejahatan yang melampaui kekebalan presiden dan pelakunya menghadapi hukuman mati.
Investigasi atas tuduhan ini diluncurkan setelah Presiden Yoon tiba-tiba mengumumkan keadaan darurat militer di Korea Selatan pada Selasa (12 Maret) malam.
Pernyataan tersebut sontak menimbulkan kepanikan dan kebingungan di kalangan masyarakat. Alasannya, Yoon mengatakan ada ancaman dari Korea Utara dan pasukan anti-negara sehingga darurat militer harus diumumkan.
Di tengah kerusuhan sosial dan turunnya aksi militer, parlemen Korea Selatan, yang didominasi oleh oposisi, berusaha menghentikan kekacauan tersebut.
Belakangan diketahui, penerapan darurat militer yang dilakukan Yoon karena ia terpojok oleh situasi politik yang memanas antara dirinya dan pihak oposisi.
Warga menjadi marah dan mulai menyerukan pemakzulan Yoon setelah darurat militer dicabut. Seharusnya kemarahan ini merupakan akumulasi kemarahan setelah skandal yang menyeret Yoon dan istrinya terpuruk selama ini.
Partai-partai oposisi telah mengajukan mosi untuk memakzulkan Yoon. Partai oposisi terbesar Korea Selatan, Partai Demokrat, mengajukan permohonan tersebut bersama partai oposisi lainnya pada Rabu (12 April).
Usulan ini telah disampaikan ke Parlemen pada Kamis (05/12) pagi dan akan dilakukan pemungutan suara pada Sabtu mendatang. (blq/baca)