
Jakarta, CNN Indonesia —
Setelah Taylor Swift menyelesaikan The Eras Tour dengan konser terakhirnya di Vancouver, Kanada pada Minggu (12/08) malam waktu setempat, sebuah laporan pendapatan tur tersebut dirilis ke publik.
Dalam laporan tersebut, The Era’s Tour memecahkan rekor dengan menjadi tur pertama dalam sejarah yang menghasilkan pendapatan kotor lebih dari US$2 miliar.
The New York Times melaporkan, dan Variety mengonfirmasi, hingga Senin (12 September) waktu AS, pendapatan berasal dari 10.168.008 tiket terjual untuk 149 konser yang digelar di lima benua.
Pendapatan tersebut lebih dari dua kali lipat proyeksi awal pendapatan tur pada akhir tahun lalu.
Perusahaan Swift sebelumnya menolak mengungkapkan jumlah peserta tur yang dimulai pada Maret 2023. Namun, beberapa perusahaan perdagangan memperkirakan tur tersebut akan melebihi US$2 miliar.
Tur Eras sebenarnya bisa lebih besar mengingat hanya tiga konser, yakni pertunjukan di Wina, Austria, yang dibatalkan setelah rencana teroris tertangkap.
Variasi mengatakan, pencapaian tersebut dinilai lebih baik karena pendapatan hanya berasal dari penjualan tiket, yang tidak diberi harga menggunakan sistem harga dinamis. Dengan penetapan harga dinamis, harga tiket seringkali lebih tinggi karena mengikuti kurva permintaan.
Variasi mengklaim bahwa karena Swift tidak menggunakan harga dinamis, permintaan The Eras Tour terlalu tinggi untuk setiap konser dan Swift kehilangan kesempatan untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Tur Eras adalah salah satu dari hanya dua konser dalam sejarah yang melebihi US$1 miliar, yang lainnya adalah tur dunia Coldplay’s Music of the Spheres. Coldplay mencapainya pada tahun 2023 dan menjadi konser terlaris sepanjang sejarah.
Sebelum digulingkan oleh Coldplay dan Taylor Swift, Elton John mengadakan konser terlaris dengan Farewell Yellow Brick Road Tour-nya, yang meraup $939 juta selama lima tahun.
Sementara itu, The Era’s Tour memiliki penonton terbesar di Stadion Wembley London dengan 753.112 orang selama empat hari, menurut laporan dari The New York Times dan Variety.
Namun konser di Melbourne Cricket Ground pada 17 Februari 2024 menarik 96.006 orang dalam satu malam.
(tim/hasil)