Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta menelepon calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono hari ini atas pernyataannya “janda kaya raya menikah dengan pria pengangguran”.
“Saat ini kami sedang menangani kasus Betawi Bangkit yang dilaporkan Pak Suswono. Sudah kami klarifikasi ke pelapor, saksi dan pihak terkait, kemudian hari ini kami juga berencana mengundang Pak Suswono untuk klarifikasi. Malam ini pukul 19.00 WIB. ,” kata Koordinator Bidang Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (6/11).
Benny mengatakan, Suswono masih belum bisa memastikan akan menghadiri undangan tersebut. Namun Benny menjelaskan, jika Suswono tidak hadir, sesuai prosedur dan mekanisme, Bawaslu DKI Jakarta akan memanggilnya kembali.
Tak hanya Suswono, Benny mengatakan, pihaknya juga memanggil Fahira Idris yang merupakan penyelenggara kegiatan yang dihadiri Suswono saat itu. Fahira Idris akan dihubungi siang ini pukul 17.00 WIB.
Sebelumnya, Ketua Ormas Betawi Bangkit David Darmawan mendatangi kantor Bawaslu Jakarta untuk melaporkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono yang diduga melakukan penodaan agama usai pernyataan janda kaya itu, Selasa (29/10).
Hal itu diungkapkan Calon Wakil Gubernur Ridwan Kamil (RK) saat menghadiri deklarasi ormas yang diorganisir Fahira Idris dan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10).
Dalam kesempatan itu, Suswono mempromosikan program kesejahteraan sosial yang diusung pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono atau RIDO yang berdampak pada semua kalangan termasuk para janda miskin.
Pernyataan ini mendapat tanggapan dari para janda kaya. Suswono mengatakan sebaiknya janda kaya menikah dengan pria muda. Ia mencontohkan kisah Nabi Muhammad yang menikah dengan Siti Khadijah.
Pernyataan ini menuai kritik dari berbagai pihak. Suswono dinilai melakukan pelanggaran. Namun Suswono langsung meminta maaf atas komentar tersebut.
(Antara/wis)