Jakarta, CNN Indonesia –
Operasi militer Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Israel dilakukan bertentangan dengan perjanjian tahun 1974 antara Israel dan Suriah.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan.
Dwarik menjelaskan, tentara Israel telah memasuki kawasan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan Minggu (8/12) setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan kekuasaan.
Israel telah menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan sejak tahun 1967, yang kemudian diperluas tanpa pengakuan internasional.
Zona penyangga didirikan pada tahun 1974 untuk memisahkan wilayah yang dikuasai Israel dari Suriah.
Di tengah jatuhnya Assad, Israel mengumumkan akan mengirim pasukan ke Dataran Tinggi Golan.
Netanyahu mengatakan militer Israel akan terus beroperasi di kawasan lindung atas permintaan Israel.
“Seharusnya tidak ada operasi pasukan atau militer di wilayah tersebut tanpa keamanan. Israel dan Suriah harus melanjutkan perjanjian tahun 1974 dan terus menjaga stabilitas di Golan,” kata Dujarric. (FEA/FEA)