Jakarta, CNN Indonesia —
PLN ingin meningkatkan rasio jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terhadap kendaraan listrik mencapai 1 menjadi 17 pada tahun 2025. Saat ini rasio tersebut disebut masih 1:24.
Saat ini jumlah SPKLU di Indonesia sebanyak 2.667 unit. Perusahaan pelat merah ini menargetkan bisa mencapai 3.000 unit atau bertambah 333 SPKLU pada bulan ini.
Masyarakat bisa mengecek nomor dan lokasi SPKLU melalui aplikasi PLN Mobile yang datanya diklaim terus diperbarui.
Executive Vice President Divisi Pengembangan Produk Komersial PLN Ririn Rachmawardini menjelaskan rasio yang ingin diterapkan di Indonesia terinspirasi dari praktik dasar di Eropa mengenai SPKLU yaitu rasio 1:17 hingga 1:20.
Alhamdulillah dari tahun 2021 hingga 2023, pertumbuhannya sudah sembilan kali lipat dari tahun 2021, bahkan mobil, namun meskipun demikian, kita masih mengejar untuk mencapai praktik dasar di Eropa, sekitar 1 dari 17 menjadi 1 hingga 20. Jakarta, Selasa (10/12), dilansir Antara.
Peningkatan jumlah SPKLU ini disebut-sebut mampu mengatasi kekhawatiran terbesar masyarakat terhadap adopsi kendaraan listrik, yakni kehabisan baterai di tengah jalan.
Berdasarkan survei yang dilakukan beberapa lembaga, keengganan atau kekhawatiran awal masyarakat membeli kendaraan listrik adalah infrastruktur. Sehingga diharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran dalam mengemudikan kendaraan listrik, jelas Ririn.
Selain SPKLU, PLN menargetkan membangun 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), 9.956 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan 14.524 Rumah Charging.
(agama)