JAKARTA, CNN Indonesia —
Polisi mengatakan remaja laki-laki alias MAS (14), tersangka pembunuhan ayahnya APW (40) dan nenek RM (69) di rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan, sedang pergi. berubah-ubah.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan MAS juga merupakan anak yang santun dan santun.
Meski demikian, Ade Rahmat mengatakan kasus tersebut akan terus didalami oleh ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
Soalnya anak yang santun dan patuh pada orang tua itu tidak nakal. Belum bisa kita simpulkan sepenuhnya. Nanti akan disimpulkan oleh psikolog forensik anak dari Apsifor sebagai ahlinya, kata Ade Rahmat kepada wartawan, Senin. 2/12).
Penyidik kini menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan MAS.
Ia melanjutkan, “Saya belum bisa memberikan jawaban pasti (atas hasil pemeriksaan kejiwaan), tapi sesuatu yang pasti akan dilakukan secepatnya.”
Pembunuhan yang dilakukan MAS terjadi pada Sabtu (30/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang, termasuk ayah APW (40) dan nenek RM (69), tewas, dan ibu pelaku (AP) ditikam.
Dari pemeriksaan awal, MAS mengaku sempat tidak bisa tidur dan mendengar bisikan-bisikan sebelum kejadian.
“Sepertinya dia tidak bisa tidur dan membisikkan sesuatu yang membuatnya cemas,” kata Kepala Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan (AKBP) Gogo Galesung kepada wartawan, Sabtu (30/11).
Saat itu, ayah dan ibu MAS sedang tidur di kamar. MAS kemudian turun ke lantai satu untuk mengambil pisau dapur. Lalu dia pergi ke kamar orang tuanya.
MAS menusuk ayahku dan ibuku terbangun. MAS kemudian menusuk ibunya. Ibunya berteriak.
Ayah MAS lari sebelum meninggal. Sementara itu, ibu saya berlari ke bawah dan meminta bantuan tetangganya.
MAS hendak keluar rumah saat bertemu dengan neneknya. Remaja itu juga membunuh neneknya.
MAS kini berstatus tersangka. Dia dijerat pasal 338 KUHP dengan pasal pembunuhan subordinat pasal 351 KUHP karena menguntit. (tidak/tidak)