Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menunjuk Yehiel Leiter sebagai duta besar baru untuk Amerika Serikat (AS).
Leiter, seorang warga negara Israel kelahiran AS, sebelumnya menjabat sebagai sekretaris pribadi di kementerian keuangan negara Zionis tersebut.
Yehiel Leiter adalah diplomat yang sangat terampil, pembicara yang efektif, dan memiliki pemahaman mendalam tentang budaya dan politik Amerika, kata Netanyahu dalam pernyataan yang dikutip Reuters pada Jumat, 11 September. – katanya.
Netanyahu menunjuk duta besar baru setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS 2024, mengalahkan petahana Kamala Harris.
Penunjukan Leiter sebagai duta besar baru untuk Amerika Serikat juga disambut baik oleh Ketua Yesha Israel Gantz. Dewan Yesha adalah organisasi payung yang mewakili dewan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel, wilayah yang ingin dijadikan bagian oleh Palestina sebagai bagian dari negara mereka di masa depan.
Selain jabatan sebelumnya di Kementerian Keuangan, Leiter juga menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Wakil Ketua Israel Ports Corporation.
Putranya terbunuh tahun lalu saat bertugas di tentara Israel selama perang di Gaza melawan kelompok militan Palestina Hamas.
Sementara itu, pada Kamis (7/11), tentara Israel mengingatkan warga Jalur Gaza bagian utara agar segera mengungsi. Daerah ini disebut sebagai “zona perang” yang berbahaya.
“Kami informasikan kepada Anda bahwa zona yang ditandai dianggap sebagai zona pertempuran berbahaya. Demi keselamatan Anda, segera lanjutkan ke selatan,” kata juru bicara militer Avichai Adreye dalam pesan di situs X (Twitter), seperti dikutip AFP. – katanya.
Sejak awal Oktober, tentara Israel beroperasi lebih intensif di utara Jalur Gaza. Sejumlah perintah evakuasi telah dikeluarkan di daerah tersebut.
Juru bicara pemerintah Israel David Menser mengatakan mereka berusaha mengisolasi masyarakat Gaza dari teroris Hamas. Dengan cara ini, Israel dapat menargetkan kelompok teroris.
“Saat ini sudah ada warga di Gaza utara yang dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Serangan brutal Israel terhadap Palestina telah berlangsung sejak Oktober 2023. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 43.000 orang tewas akibat agresi Israel. 374 warga Palestina dan 102 ribu 261 orang terluka. Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. (Reuters/Anak)