Jakarta, CNN Indonesia —
Sebuah rumah sakit di India ditembak jatuh pada Jumat (15/11). Akibat kejadian ini, 10 bayi baru lahir tewas akibat kebakaran di unit perawatan neonatal (Neonatal Intensive Care Unit/NICU).
AFP melaporkan pada Sabtu (16/11) kebakaran terjadi sekitar pukul 22.30 waktu setempat di Maharani Lakshmibai Medical College di Jhansi.
Inspektur polisi Gyanendra Kumar Singh menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh tidak berfungsinya alat yang digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen di atmosfer.
“Kebakaran mungkin disebabkan oleh kebakaran di konsentrator oksigen,” kata Singh.
Wakil Ketua Menteri Uttar Pradesh Brajesh Pathak mengatakan sedikitnya 10 bayi meninggal dalam insiden tersebut. Sementara itu, 16 bayi berhasil diselamatkan dan kini menjalani perawatan medis.
“Anak-anak yang diselamatkan sekarang aman dan menerima perawatan medis,” kata Singh.
Gambar-gambar dari lokasi kejadian menunjukkan tempat tidur dan dinding terbakar sementara kerumunan kerabat yang berduka menunggu di luar.
“Anakku telah tiada untuk selama-lamanya,” keluh seorang ibu atas kepergian putranya.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut. Melalui postingan di media sosial, Modi menggambarkan kejadian tersebut sebagai kejadian yang memilukan.
“Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada mereka yang kehilangan anak-anak mereka yang tidak bersalah. Saya berdoa semoga Tuhan memberi mereka kekuatan untuk menanggung kehilangan besar ini,” tulisnya.
Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengumumkan akan memberikan kompensasi sebesar 500.000 rupee (sekitar Rp 94 juta) kepada keluarga setiap korban.
Dia juga melibatkan pemerintah daerah untuk memberikan sebanyak mungkin bantuan dan pertolongan.
Kebakaran konstruksi sering terjadi di India karena konstruksi yang buruk dan praktik mengabaikan peraturan keselamatan kerja.
Enam bulan lalu, kebakaran serupa terjadi di rumah sakit anak-anak di New Delhi, menewaskan enam bayi baru lahir.
Pihak berwenang mengatakan pada saat itu bahwa rumah sakit tersebut tidak memiliki izin resmi dan tidak memiliki pintu keluar darurat yang memadai. Akibat kejadian tersebut, polisi pun menangkap seorang dokter dan pemilik rumah sakit. (blq/menangis)