
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden AS Donald Trump telah mengancam Hamas dengan pembalasan atau “neraka yang harus dibayar” di Timur Tengah jika sandera Israel di Jalur Gaza tidak dibebaskan sebelum ia menjabat.
Kabar lainnya adalah Presiden Vladimir Putin telah menyetujui anggaran militer yang lebih tinggi.
Berikut beberapa berita 24 jam terakhir yang dirangkum dalam International Flash pagi ini:
Trump mengancam Hamas jika para penjaga tidak dibebaskan sebelum pelantikan
Presiden AS Donald Trump mengancam akan melakukan pembalasan atau “bayaran yang sangat besar” di Timur Tengah jika sandera Israel di Jalur Gaza tidak dibebaskan sebelum ia menjabat pada 20 Januari.
Hal tersebut diungkapkan Trump melalui akun media sosialnya pada Senin (12/02), waktu setempat.
Israel sebelumnya menuduh milisi Hamas menyandera lebih dari 250 warganya dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023. Beberapa sandera Hamas adalah warga negara ganda AS-Israel.
35 WNI Ditahan Imigrasi Malaysia, KBRI Kuala Lumpur Kirim Nota Diplomatik
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah negara Jiran terkait penangkapan 35 warga negara Indonesia (WNI) di Kelantan, Malaysia, pekan lalu.
Informasi pengiriman nota diplomatik tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin ( 2 ./12).
Terkait penangkapan 35 WNI di Malaysia, KBRI Kuala Lumpur telah mengirimkan nota diplomatik untuk meminta akses konsuler, kata Judha kepada anggota DPR.
“Saya saat ini berada di tahanan imigrasi di Tanah Merah, Kelantan,” ujarnya.
Putin setuju bahwa anggaran militer Rusia akan mencapai rekor tertinggi
Anggaran militer Rusia melonjak ke tingkat yang lebih tinggi selama masa pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Putin pada Minggu (1/12) menyetujui anggaran pertahanan Rusia yang sangat besar.
Negeri Beruang Merah kabarnya akan mengalokasikan sepertiga anggaran negaranya untuk pertahanan pada tahun 2025.
Rusia akan mengalokasikan $126 miliar, atau setara dengan Rp2 triliun, untuk anggaran pertahanan nasional tahun depan, CNN melaporkan. Jumlah tersebut akan menghabiskan sekitar 32,5% total belanja pemerintah Rusia pada tahun 2025. (tim/bac)