
Jakarta, CNN Indonesia —
Membawa botol atau gelas minum seringkali menjadi langkah sederhana untuk mengurangi sampah plastik sehari-hari.
Namun jika menggunakan botol minum berarti Anda harus rajin membersihkannya karena akan digunakan setiap hari. Hal ini bisa menjadi masalah jika botol minum jarang dibersihkan.
Botol yang jarang dibersihkan bisa menjadi sarang bakteri berbahaya.
Sebuah studi tahun 2017 di Annals of Civil and Environmental Engineering menemukan bahwa botol air minum orang dewasa mengandung sekitar 75.000 bakteri. Jumlah bakteri ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata bakteri yang ditemukan di dudukan toilet.
Jangan biarkan botol tidak dicuci setiap hari. Botol yang jarang dibersihkan bisa menjadi sarang berbagai jenis bakteri dan jamur.
Setiap kali kita menyesapnya, bakteri berpindah dari mulut ke botol, kata Charles Gerba, ahli mikrobiologi dan profesor virologi di Universitas Arizona.
Menurut Popular Science, botol air minum mungkin mengandung bakteri berbahaya, seperti Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan pneumonia, atau virus influenza dan herpes.
Meskipun Anda sehat, bakteri dapat menempel pada botol. Untungnya, sebagian besar bakteri ini tidak berbahaya.
Namun, lanjut Gerba, jika tangan kita kotor, bakteri seperti E.coli bisa menempel dan menyebabkan gangguan pencernaan. Jamur dalam botol minum
Jangan heran, bakteri bukan satu-satunya masalah pada botol minum. Botol air favorit Anda mungkin merupakan rumah bagi berbagai macam jamur.
Misalnya jamur hitam Stachybotrys Chartarum yang sering mengendap di botol minuman yang jarang dibersihkan. Pakar jamur bersertifikat Jennifer Nitrio mengatakan jamur menyukai lingkungan yang lembab dan gelap.
Jennifer menambahkan, jamur menyukai kondisi hangat. Ini menjadikan ruang ganti dan mobil panas sebagai rumah mereka.
Bakteri mulut yang menetap di botol minuman menjadi makanan lezat bagi jamur untuk berkembang biak.
Botol yang sering digunakan untuk menyimpan minuman manis dapat membuat mikroorganisme ini lebih nyaman dan meningkatkan peluang pertumbuhannya, kata Nitrio.
“Dalam 90 persen kasus, pembersihan yang tidak tepat membangkitkan antusiasme terhadap pertumbuhan jamur. Kemungkinan jamur tumbuh pada kaca sama besarnya dengan plastik dan logam,” tutupnya. (pli/ashar)