Jakarta, CNN Indonesia –
Kepala Badan Keamanan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siborian ingin memasukkan konten literasi keamanan siber ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
Hal itu diungkapkannya saat rapat bersama dengan Panitia I DPR dengan agenda pemaparan jadwal kerja 100 hari di Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (11/7).
Hinsa mengatakan pada pertemuan ini: “Hasil yang diharapkan adalah terlaksananya koordinasi yang baik dengan kementerian lembaga di bidang penyusunan kurikulum materi literasi keamanan siber.”
Melalui kurikulum keamanan siber, Hinsa berharap seluruh siswa di Indonesia dapat mendapatkan pelatihan literasi digital.
Ia juga berharap literasi digital diajarkan kepada mahasiswa melalui seminar dan workshop.
Ia mengatakan: Penerapan literasi digital bagi siswa di semua tingkatan terkait dengan keamanan siber.
Di sisi lain, Hinsa menjelaskan usulan tersebut dibuat untuk mendukung program prioritas Presiden Prabhu Subianto yang sering disebut Ashta Sita.
Dikatakannya, melalui program ini, Prabowo bertujuan untuk memperkuat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sumber daya manusia Indonesia.
Dikatakannya, pada Ashta Cita edisi keempat ini, tema penguatan pendidikan iptek pada edisi ke-31 ini adalah mendorong pendidikan yang membantu meningkatkan literasi digital di berbagai jenjang pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi. (mab/tidak)