Jakarta, CNN Indonesia —
Saluran tersebut secara resmi telah menunjuk Matthew Blaze sebagai direktur kreatif barunya. Sebelumnya, Blaze dikenal sebagai direktur kreatif Bottega Veneta.
Blazy sekarang bertanggung jawab atas semua lini fesyen, pakaian, dan aksesori Chanel. Ia juga diharuskan memproduksi sepuluh koleksi setiap tahunnya.
Penunjukan ini tidak hanya menandai perubahan penting bagi Chanel, tetapi juga menandakan tahun perubahan dalam dunia mode. Pergantian kepemimpinan besar-besaran mengubah beberapa rumah mode paling terkenal.
Dalam keterangannya yang dilansir fun-eastern.com, Blazey mengatakan, “Saya senang dan merasa terhormat bisa bergabung di rumah istimewa Chanel.”
Terpilihnya Blaze menarik banyak perhatian di dunia fashion, terutama karena awalnya ia tidak dianggap.
Kariernya ditandai dengan kontribusi berkelanjutan di balik layar, termasuk Raf Simons di Calvin Klein dan Phoebe Philo di Celine. Karya Matthieu Blazy di Maison Margiela, khususnya lini busana artistiknya, dan masa jabatannya di Bottega Veneta menjadikannya seorang desainer dengan keterampilan artistik dan inovatif.
Di Bottega Veneta, Blazy terkenal dengan desainnya yang unik namun canggih. Strategi ini telah merevitalisasi merek tersebut, menjadikannya salah satu andalan di pasar barang mewah yang sedang melambat saat ini.
Cara berpikir sederhana Blaise sangat kontras dengan direktur kreatif legendaris Chanel, Karl Lagerfeld, yang meninggal pada tahun 2019. Karl Lagerfeld adalah seniman teater yang terkenal dengan sandiwara dan kemampuannya membangkitkan emosi. Blaze, di sisi lain, melambangkan kedamaian, kepekaan yang berpusat pada manusia, keindahan halus, dan kesempurnaan artistik.
Namun, bukan berarti perpaduan gaya Blaze dan gaya Chanel tidak mungkin dilakukan.
Direktur mode Chanel Bruno Pawlowski mengungkapkan keyakinannya pada saluran di bawah kreativitas Blaze.
“Saya senang menyambut Matteo Blazzi. Saya yakin dia akan mampu bermain dengan kode dan warisan rumah [Chanel Fashion] melalui dialog berkelanjutan dengan studio, para pahlawan, dan Maison d’Art kami.” sebuah pernyataan.
Pawlowski juga mencatat bahwa kepribadian Blazi yang berani serta pendekatan inovatifnya merupakan faktor kunci dalam penunjukannya sebagai direktur kreatif saluran tersebut.
Alain Wertheimer, CEO Global, dan Lena Nair, CEO Chanel Global juga mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa Blaze adalah salah satu desainer paling berbakat di generasinya.
“Visi dan bakatnya akan memperkuat kekuatan label dan posisi kami sebagai pemimpin di bidang kemewahan,” lanjut mereka.
Blazey sendiri mengaku berharap bisa bertemu seluruh tim dan menulis musim baru ini bersama-sama.
Blazey menggantikan posisi yang ditinggalkan Virginie Ward. Meskipun Viard mempertahankan kesuksesan komersial saluran tersebut, desainnya sering dikritik karena kurang inovasi. Koleksinya memiliki nuansa unik dan mereknya menonjol dalam hal keindahan dan budaya.
Penampilan Blaze menunjukkan kemungkinan perubahan. Blaze akan debut bersama Chanel saat peragaan busana di Paris pada Oktober 2025.
(ashar/ashar)