
Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua PSSI Eric Tohir telah memperingatkan pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong untuk menyelesaikan taktiknya untuk kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hal itu diungkapkan Eric dalam pesan resmi federasi pada Jumat malam (25/10). Bahkan, dalam laporan tersebut disebutkan pemecatan dua pelatih di Grup C karena performa tim.
Kita bicara soal dua pelatih, Graham Arnold yang hengkang dari Australia dan Roberto Mancini yang kontraknya diputus Arab Saudi. Ini bukti tuntutannya begitu tinggi.
Berdasarkan hal tersebut, Ketua Umum PSSI Eric Thohir mengingatkan pelatih Shin Tae-yong untuk selalu mematangkan skuad dan taktik di setiap pertandingan Timnas yang masih menyisakan enam pertandingan lagi.
Hal ini sebagai jawaban atas kritik keras masyarakat terhadap upaya STY melawan China yang mengakibatkan Timnas mengalami kekalahan pertamanya, tulis PSSI dalam keterangannya.
Publikasi tersebut juga menyoroti bahwa Eric mengincar setidaknya posisi keempat Grup C. Indonesia saat ini berada di posisi kelima klasemen.
“Saya bertemu dengan pelatih Shin [Shin Tae Yong]. Kami serius dengan target timnas untuk finis di empat besar grup,” kata Eric, Jumat malam (25/10).
Tugas pelatih adalah mempersiapkan tim dan taktik sebaik mungkin. Terutama untuk dua laga kandang melawan Jepang dan Arab Saudi bulan depan, ujarnya.
Eric juga menekankan taktik yang digunakan Shin pada dua laga sebelumnya melawan Bahrain dan China. Khusus melawan China, Shin merombak starting line-up.
Alhasil, Indonesia kalah 1-2 pada laga melawan China. Perubahan komposisi Shin dicatat. Sheen disebut-sebut telah dianiaya oleh masyarakat.
“Secara taktis harus kita maksimalkan, stabilitas yang mulai berkembang harus dijaga agar taktiknya siap dan matang saat kita bermain,” kata Menteri BUMN.
Dulu, Shin banyak dikritik publik karena berupaya memecah belah skuad timnas saat melawan China.
Bahkan Shin Eliano Reinders pun dicoret dari daftar pemain. Upaya gagah berani pemain Korea Selatan itu membuahkan kemenangan pertamanya di kualifikasi Piala Dunia 2026.
(ABS/Juni)