Jakarta, CNN Indonesia —
Terkait operasi tentara Israel di Lebanon, mereka mengaku banyak menemukan senjata buatan Rusia yang digunakan kelompok militer Hizbullah dalam serangannya.
Media AS The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada Selasa (19/11) bahwa Hizbullah memiliki penelitian senjata yang lebih maju dibandingkan tentara Israel dalam hal jumlah dan keterampilan.
The Times of Israel, mengutip WSJ, melaporkan bahwa senjata-senjata ini membantu memberdayakan Hizbullah untuk menyerang dan membunuh tentara Israel.
Menurut laporan WSJ, senjata Rusia telah mencapai Hizbullah melalui pasukan militer di Suriah. Salah satu senjata canggih tersebut adalah senjata anti-tank modern.
Ketika Israel menyerang Palestina dan sekarang Lebanon, tentara Suriah juga menyerang negara Zionis. Mereka menyebut penyerangan ini merupakan bentuk kerja sama masyarakat kedua negara.
Sejak akhir September, Israel kembali menembaki Lebanon. Hizbullah tidak tinggal diam, mereka terus membalas dan melancarkan perang sengit.
Lebih dari 1.500 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon.
Selain operasi Israel, dalam beberapa tahun terakhir Rusia kerap memasok senjata ke Suriah.
Rusia dan Suriah juga memiliki hubungan yang erat dan kuat, terutama ketika negara Beruang Merah itu terlibat perang saudara.
Dalam perang tersebut, Rusia mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan ikut ambil bagian pada tahun 2015.
Rusia juga menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk memblokir sanksi atau intervensi militer terhadap Suriah.
(tim/tongkat)